Jenderal TNI Tandyo Budi Revita telah resmi dilantik sebagai Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam sebuah upacara militer yang khidmat di Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus (Pusdiklatsus) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Batujajar pada 10 August 2025. Pelantikan ini menandai pengisian kembali posisi strategis dalam struktur komando TNI yang dinilai krusial untuk menghadapi dinamika pertahanan negara.
Upacara pelantikan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berlangsung dengan protokol militer yang ketat dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi TNI, Polri, serta Kementerian Pertahanan. Penunjukan Jenderal Tandyo diharapkan dapat memperkuat sinergi kepemimpinan dan operasional di tubuh angkatan bersenjata.
Rekam Jejak dan Pengalaman Jenderal Tandyo
Jenderal TNI Tandyo Budi Revita bukanlah nama baru di kancah militer nasional. Sebelum mengemban amanah sebagai Wakil Panglima TNI, beliau menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, posisi yang memberinya pemahaman mendalam tentang koordinasi strategis dan operasional seluruh matra TNI. Lulusan Akademi Militer tahun 1988 ini dikenal memiliki rekam jejak yang cemerlang, sarat dengan pengalaman di berbagai penugasan penting.
Sepanjang kariernya, Jenderal Tandyo telah menempati berbagai jabatan strategis, termasuk Komandan Korem (Danrem), Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam), dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), serta pernah memimpin satuan-satuan tempur elit. Pengalaman luasnya di bidang teritorial dan operasi menjadikannya sosok yang komprehensif dalam memahami tantangan pertahanan dari tingkat paling dasar hingga kebijakan strategis nasional. Beliau juga dikenal sebagai perwira tinggi yang memiliki kapabilitas kepemimpinan teruji, integritas tinggi, dan visi jauh ke depan dalam pengembangan kekuatan pertahanan.
Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Wakil Panglima TNI dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks. “Jenderal Tandyo adalah figur yang tepat untuk posisi ini, dengan rekam jejaknya yang cemerlang dan dedikasi tak tergoyahkan kepada negara,” ujar Prabowo, menyoroti urgensi posisi ini dalam memperkuat pertahanan nasional.
Peran Strategis Wakil Panglima TNI
Posisi Wakil Panglima TNI memiliki peran vital dalam mendukung Panglima TNI dalam menjalankan tugas dan fungsi komando. Dengan dibangkitkannya kembali posisi ini, diharapkan koordinasi internal TNI, perencanaan strategis, serta pelaksanaan kebijakan pertahanan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Wakil Panglima TNI akan bertindak sebagai tangan kanan Panglima dalam mengawasi operasional harian, mengkoordinasikan antar matra, serta memastikan implementasi program modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit.
Penunjukan Jenderal Tandyo juga dianggap relevan dengan dinamika ancaman global dan regional yang semakin kompleks, mulai dari isu terorisme, kejahatan transnasional, hingga sengketa perbatasan. Kehadiran Wakil Panglima TNI akan memungkinkan Panglima TNI untuk lebih fokus pada perumusan kebijakan strategis dan diplomasi militer, sementara aspek operasional dan manajerial dapat didelegasikan secara lebih terstruktur.
Setelah dilantik, Jenderal Tandyo Budi Revita menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. “Saya siap mendukung penuh Panglima TNI dalam mewujudkan TNI yang profesional, modern, dan dicintai rakyat. Prioritas kami adalah menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, serta memastikan kesiapan operasional prajurit di segala lini,” kata Jenderal Tandyo, menegaskan fokus utama kepemimpinannya.
Dengan dilantiknya Jenderal Tandyo sebagai Wakil Panglima TNI, diharapkan sinergi kepemimpinan di tubuh TNI semakin solid, mampu menjawab tantangan pertahanan di masa depan, dan terus menjaga kedaulatan serta integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
