Home / News / Puncak Bogor Diterjang Banjir dan Longsor: Tiga Tewas, Satu Hilang

Puncak Bogor Diterjang Banjir dan Longsor: Tiga Tewas, Satu Hilang

Tragedi kemanusiaan melanda kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyusul serangkaian bencana banjir bandang dan tanah longsor pada Sabtu malam, 5 Juli lalu. Insiden mematikan ini terjadi saat kondisi hujan lebat ekstrem mengguyur wilayah tersebut. Hingga

06 July 2025, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian intensif di tengah medan yang sulit dan berbahaya.

Dampak Mengerikan di Tiga Desa dan Upaya Pencarian

Bencana alam dahsyat ini tercatat melanda tiga lokasi berbeda yang seluruhnya berada di area Puncak. Titik-titik terdampak parah meliputi Desa Megamendung, Desa Tugu Utara, dan Desa Cipayung Girang. Ketiga desa ini merupakan bagian dari kawasan yang dikenal rawan longsor dan banjir, terutama saat curah hujan tinggi.

Sejak Minggu dini hari, tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), serta berbagai organisasi relawan, telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka bahu-membahu melakukan operasi pencarian, evakuasi, dan penanganan darurat bagi warga terdampak. Tantangan utama yang dihadapi tim di lapangan adalah akses menuju lokasi yang tertutup material longsor, serta kondisi tanah yang masih labil dan berisiko longsor susulan.

Proses identifikasi korban yang ditemukan dilakukan secepatnya, dan jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah melalui prosedur yang ditetapkan. Sementara itu, fokus utama tim saat ini adalah menemukan korban terakhir yang masih dinyatakan hilang, dengan menyisir area yang diperkirakan menjadi lokasi terperangkapnya korban.

“Ini adalah tragedi yang memilukan. Prioritas kami saat ini adalah menemukan korban yang masih hilang dan memastikan penanganan darurat bagi warga terdampak. Kami juga akan melakukan asesmen kerusakan lebih lanjut untuk tahap pemulihan,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Drs. Budi Santoso, dalam keterangannya kepada media.

Ancaman Berulang dan Mitigasi Bencana Jangka Panjang

Kawasan Puncak, dengan topografi perbukitan dan curah hujan yang tinggi, memang dikenal sebagai salah satu daerah paling rawan longsor dan banjir bandang di Jawa Barat. Bencana serupa kerap terjadi setiap musim penghujan, diperparah oleh alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman di lereng-lereng bukit yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi lingkungan.

Menyikapi bencana yang terus berulang ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerukan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan implementasi strategi mitigasi bencana yang lebih komprehensif di seluruh wilayah rawan bencana di Indonesia. Hal ini meliputi penguatan sistem peringatan dini berbasis komunitas, penataan ruang yang mempertimbangkan risiko bencana, serta edukasi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan dan langkah-langkah evakuasi mandiri.

Pemerintah daerah bersama kementerian terkait diharapkan segera menyusun rencana aksi pemulihan jangka panjang untuk warga terdampak, termasuk penyediaan hunian sementara dan bantuan logistik. Tragedi ini kembali menjadi pengingat pahit akan urgensi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan perencanaan tata ruang yang bijak demi meminimalisir dampak buruk bencana alam di masa depan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: