Home / News / Polri Selidiki Ledakan SMAN 72 Jakarta: Jejak Digital dan Radikalisasi Jadi Fokus Utama

Polri Selidiki Ledakan SMAN 72 Jakarta: Jejak Digital dan Radikalisasi Jadi Fokus Utama

Jakarta, 08 November 2025 – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus mendalami insiden ledakan sebuah benda mencurigakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta. Penyelidikan intensif kini memusatkan perhatian pada jejak digital terduga pelaku di media sosial, guna mengungkap motif serta kemungkinan adanya pengaruh konten ekstrem atau ajakan yang mendorong aksi tersebut.

Insiden yang terjadi beberapa waktu lalu ini, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa serius, telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan institusi pendidikan. Tim siber Polri, bekerja sama dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, kini tengah menyisir berbagai platform digital untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.

Penelusuran Jejak Digital dan Motif Pelaku

Fokus utama penyelidikan adalah untuk memahami secara mendalam pola komunikasi, interaksi, dan konsumsi konten oleh terduga pelaku di dunia maya. Polisi menduga kuat bahwa ada potensi keterkaitan antara aktivitas daring dengan niat melakukan tindakan ekstremisme atau kekerasan. Penelusuran meliputi riwayat percakapan, unggahan, grup diskusi, hingga akun-akun yang diikuti oleh terduga pelaku.

“Kami serius menelusuri seluruh jejak digital terduga pelaku. Media sosial seringkali menjadi pintu masuk bagi paparan ideologi ekstrem, dan kami ingin mengetahui apakah ada pengaruh konten radikal, ujaran kebencian, atau bahkan ajakan dari pihak tertentu yang memicu insiden ini. Ini penting untuk memutus mata rantai penyebaran paham kekerasan, terutama di kalangan remaja,” ujar salah satu sumber internal kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya.

Penyelidikan juga tidak menutup kemungkinan adanya peran atau keterlibatan jaringan lain yang mungkin memberikan inspirasi, dukungan, atau bahkan arahan kepada terduga pelaku. Tim siber menggunakan teknologi forensik digital canggih untuk menganalisis data, memulihkan informasi yang mungkin telah dihapus, dan memetakan jaringan pertemanan atau kelompok yang relevan di ranah daring.

Dugaan Keterlibatan Pihak Lain dan Respons Sekolah

Selain menelusuri motif personal terduga pelaku, aparat juga mendalami dugaan keterlibatan pihak lain, baik individu maupun kelompok, yang mungkin memiliki peran dalam perencanaan atau pelaksanaan aksi ledakan tersebut. Konteks ini menjadi krusial mengingat potensi ancaman radikalisasi yang semakin merambah ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk lingkungan pendidikan.

Pihak SMAN 72 Jakarta menyatakan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam mengungkap tuntas kasus ini. Langkah-langkah pengamanan di lingkungan sekolah telah diperketat, dan program dukungan psikososial bagi siswa dan staf pengajar sedang dipertimbangkan untuk mengatasi dampak trauma pasca-insiden. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah meminta sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi radikalisasi dan menyosialisasikan pentingnya pemanfaatan media sosial secara bijak.

Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua dan tenaga pendidik, untuk lebih proaktif dalam memantau aktivitas daring anak-anak dan peserta didik. Kewaspadaan dini terhadap perubahan perilaku atau indikasi paparan konten ekstrem dianggap vital dalam mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. Penyelidikan kasus ini masih terus berlangsung, dengan harapan seluruh fakta dapat terungkap demi terciptanya lingkungan belajar yang aman dan kondusif.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: