Home / News / Polda Metro Jaya Ungkap Modus Love Scamming, Jerat Korban Lewat Cinta Palsu

Polda Metro Jaya Ungkap Modus Love Scamming, Jerat Korban Lewat Cinta Palsu

JAKARTA – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai skema penipuan “Love Scamming” yang kian marak terjadi. Modus kejahatan siber ini memanfaatkan emosi dan kerentanan psikologis korban dengan membangun hubungan asmara palsu, sebelum akhirnya meraup keuntungan finansial yang tidak sedikit. Kepolisian mengimbau publik untuk mengenali ciri-ciri dan modus operandi pelaku agar tidak terjebak dalam perangkap “cinta” berujung kerugian.

Mekanisme Jerat “Cinta Palsu”

Penipuan Love Scamming umumnya dimulai dengan pendekatan intensif melalui platform media sosial, aplikasi kencan daring, atau bahkan email. Pelaku, yang kerap menyamar sebagai individu menarik, sukses, dan berpendidikan tinggi, membangun ikatan emosional yang kuat dengan korban. Mereka akan meluangkan waktu berbulan-bulan untuk merayu, mengirim pesan-pesan manis, dan menciptakan fantasi hubungan romantis jarak jauh. Identitas yang mereka gunakan seringkali palsu, dengan foto-foto curian dari internet.

Setelah dirasa korban mulai terpikat dan menaruh kepercayaan penuh, pelaku akan mulai melancarkan aksinya. Mereka akan menciptakan berbagai skenario darurat atau masalah finansial yang mendesak, seperti biaya pengobatan mendadak, masalah bisnis yang sedang kolaps, biaya perjalanan untuk menemui korban, hingga masalah bea cukai barang berharga yang konon dikirim untuk korban. Dengan dalih kondisi sulit ini, pelaku akan meminta transfer sejumlah uang dalam jumlah bervariasi, mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah. Korban yang sudah terbuai emosi kerap tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi.

Kasus-kasus yang ditangani Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa pelaku seringkali berasal dari luar negeri, namun tidak menutup kemungkinan melibatkan jaringan lokal sebagai penampung dana. Setelah uang ditransfer, pelaku akan menghilang, memutus semua komunikasi, dan meninggalkan korban dalam kerugian finansial serta trauma emosional yang mendalam.

Modus love scamming ini mengeksploitasi kerapuhan emosional korban. Pelaku membangun ikatan emosional yang kuat sebelum melancarkan aksi penipuan finansial. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada janji manis di dunia maya, terutama jika sudah menyangkut permintaan uang, tegas salah seorang perwakilan Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.

Imbauan dan Tips Pencegahan dari Kepolisian

Dalam upaya mencegah jatuhnya korban lebih banyak, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya memberikan beberapa imbauan dan tips pencegahan yang harus diperhatikan oleh masyarakat pada 05 July 2025:

  1. Verifikasi Identitas: Jangan mudah percaya pada profil daring yang terlalu sempurna. Lakukan riset dan verifikasi identitas pelaku. Gunakan fitur pencarian gambar terbalik untuk memeriksa apakah foto profil mereka digunakan di tempat lain.
  2. Waspadai Permintaan Uang: Ini adalah tanda bahaya terbesar. Individu yang baru Anda kenal di dunia maya dan meminta uang, apapun alasannya, kemungkinan besar adalah penipu.
  3. Hati-hati dengan Janji Manis: Penipu seringkali menggunakan kata-kata manis, janji pernikahan, atau rencana masa depan yang terlalu indah untuk dipercaya. Jangan biarkan emosi mengalahkan logika.
  4. Jangan Berbagi Informasi Pribadi Sensitif: Hindari memberikan informasi finansial atau pribadi yang sangat sensitif seperti nomor rekening, PIN, atau kata sandi.
  5. Laporkan: Jika Anda merasa menjadi target penipuan atau sudah menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwajib. Kumpulkan semua bukti komunikasi dan transaksi untuk membantu proses penyelidikan.

Kepolisian terus berkomitmen untuk memberantas kejahatan siber, termasuk love scamming. Namun, kesadaran dan kehati-hatian masyarakat menjadi benteng pertahanan utama dalam menghadapi ancaman penipuan di era digital ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: