Home / News / PM Anwar Soroti Potensi Investasi Raksasa Indonesia-Malaysia yang Belum Terjamah

PM Anwar Soroti Potensi Investasi Raksasa Indonesia-Malaysia yang Belum Terjamah

JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada 28 June 2025 menggarisbawahi komitmen serius negaranya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, investasi, dan perdagangan dengan Indonesia. Dalam sebuah pernyataan yang menyoroti potensi bilateral yang belum sepenuhnya tereksplorasi, Anwar menegaskan bahwa kedua negara serumpun ini memiliki kapasitas luar biasa yang harus dimaksimalkan demi kemakmuran bersama.

Pernyataan PM Anwar ini muncul di tengah upaya berkelanjutan untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, dua kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN. Meskipun memiliki kedekatan geografis, kesamaan budaya, dan sejarah panjang, potensi investasi dan perdagangan timbal balik disebut-sebut masih jauh dari optimal.

Anwar Ibrahim, yang dikenal dengan fokusnya pada tata kelola yang baik dan penguatan ekonomi regional, melihat adanya peluang besar yang dapat digarap lebih agresif. Ini mencakup tidak hanya peningkatan volume perdagangan, tetapi juga diversifikasi investasi ke sektor-sektor strategis yang dapat menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja bagi kedua belah pihak.

Mendorong Sinergi Ekonomi Lintas Batas

Komitmen PM Anwar untuk menggalang kerja sama ekonomi yang lebih erat ini bukan sekadar retorika diplomatik. Malaysia dan Indonesia memiliki keunggulan komparatif di berbagai bidang, mulai dari sumber daya alam, manufaktur, hingga sektor jasa. Kedua negara adalah produsen utama komoditas penting seperti minyak sawit dan karet, serta memiliki pasar domestik yang besar.

Menurut analisis ekonomi, hambatan non-tarif, kurangnya informasi pasar yang komprehensif, serta prosedur investasi yang terkadang kompleks menjadi beberapa faktor yang menghambat aliran investasi yang lebih besar. PM Anwar tampaknya bertekad untuk mengatasi kendala ini melalui dialog tingkat tinggi dan fasilitasi kebijakan yang lebih pro-investasi.

“Kita memiliki potensi luar biasa yang terbentang di hadapan kita, didukung oleh kedekatan geografis, ikatan budaya yang kuat, dan pasar konsumen yang besar. Ini bukan hanya tentang angka investasi, melainkan tentang membangun kemitraan yang kokoh untuk kemakmuran bersama dan stabilitas regional,” ujar PM Anwar Ibrahim dalam sebuah pernyataan.

Upaya peningkatan kerja sama ini diharapkan akan membuka koridor baru bagi pengusaha dan investor dari kedua negara, mendorong transfer teknologi, dan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih terintegrasi di kawasan Asia Tenggara.

Strategi Peningkatan dan Sektor Unggulan

Untuk memaksimalkan potensi ini, PM Anwar mengindikasikan bahwa fokus akan diberikan pada sektor-sektor strategis. Digitalisasi ekonomi, ekonomi hijau, dan industri halal menjadi beberapa area yang diyakini memiliki prospek cerah untuk kolaborasi. Sektor-sektor ini tidak hanya relevan dengan tren global, tetapi juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan masing-masing negara.

Investasi di bidang teknologi digital, misalnya, dapat mempercepat transformasi ekonomi kedua negara, menciptakan inovasi, dan meningkatkan efisiensi. Sementara itu, pengembangan ekonomi hijau, termasuk energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan, menawarkan peluang investasi yang masif seiring dengan komitmen global terhadap netralitas karbon. Industri halal, dengan potensi pasar yang sangat besar di seluruh dunia, juga menjadi fokus utama mengingat mayoritas populasi di kedua negara.

Pemerintah Malaysia dan Indonesia diharapkan akan bekerja sama lebih erat dalam mengidentifikasi proyek-proyek prioritas, menyelaraskan regulasi, dan memfasilitasi kemudahan berbisnis. Langkah-langkah ini krusial untuk mengubah potensi besar menjadi realitas ekonomi yang konkret, membawa manfaat langsung bagi rakyat kedua negara dan memperkuat posisi ASEAN di kancah global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: