Bogor, 21 November 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggencarkan program rehabilitasi vegetasi seluas 200 hektare di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Inisiatif masif ini bertujuan utama untuk memperkuat mitigasi bencana, khususnya banjir dan tanah longsor, melalui penanaman pohon secara berkelanjutan di sepanjang daerah aliran sungai vital tersebut.
Program ini menjadi respons strategis Pemkab Bogor dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang kerap melanda wilayah tersebut, terutama saat musim hujan ekstrem. Lokasi rehabilitasi dipilih secara cermat di area-area kritis DAS Ciliwung yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap erosi dan longsor.
Fokus Mitigasi dan Pemulihan Ekologi
Bupati Bogor, [Nama Bupati/Pejabat Pemkab yang Relevan jika diketahui], menyatakan bahwa rehabilitasi vegetasi ini adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat. “Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak cucu kita. Ciliwung bukan hanya milik Bogor, tetapi juga urat nadi bagi wilayah hilir seperti DKI Jakarta. Kami berkomitmen penuh menjaga kelestarian lingkungannya agar terhindar dari ancaman bencana yang lebih besar,” ujarnya dalam keterangan resmi.
“Upaya rehabilitasi vegetasi ini merupakan salah satu pilar utama dalam strategi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bogor. Dengan DAS yang sehat, kita dapat meminimalisir dampak banjir dan tanah longsor yang sering melanda, terutama saat musim penghujan ekstrem.”
Penanaman pohon difokuskan pada jenis-jenis tanaman keras dan endemik yang memiliki daya serap air tinggi serta kemampuan mengikat tanah yang kuat. Diharapkan, dengan semakin rapatnya tutupan vegetasi di hulu Ciliwung, kapasitas penyerapan air hujan akan meningkat, laju erosi tanah berkurang, dan risiko sedimentasi di sungai dapat diminimalisir. Langkah ini juga diharapkan dapat memulihkan keanekaragaman hayati lokal yang terancam akibat deforestasi dan perubahan tata guna lahan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menambahkan, “Penanaman pohon bukan sekadar menanam, melainkan mengembalikan fungsi ekologis DAS Ciliwung sebagai penyangga air dan pencegah erosi. Kami fokus pada jenis-jenis pohon endemik yang sesuai dengan ekosistem lokal untuk memastikan keberlanjutan program ini. Ini juga melibatkan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.”
Keterlibatan Masyarakat dan Tantangan Keberlanjutan
Pelaksanaan program rehabilitasi ini tidak hanya melibatkan jajaran pemerintah daerah, tetapi juga menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari kelompok tani, komunitas pecinta lingkungan, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM). Keterlibatan aktif warga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem DAS Ciliwung.
Meskipun demikian, program ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan kelangsungan hidup pohon yang telah ditanam, mengingat ancaman deforestasi ilegal dan perubahan iklim yang dapat memengaruhi pertumbuhan vegetasi. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan juga menjadi faktor krusial dalam keberhasilan jangka panjang upaya rehabilitasi ini.
Pemkab Bogor menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas program rehabilitasi ini secara berkala. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan terus digalakkan guna menciptakan budaya sadar lingkungan yang kuat, demi terwujudnya DAS Ciliwung yang lestari dan bebas bencana bagi generasi mendatang.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






