Home / News / Pelican Crossing Stasiun Cikini Permudah Akses Pejalan Kaki, Akhiri Risiko Melompati Pagar

Pelican Crossing Stasiun Cikini Permudah Akses Pejalan Kaki, Akhiri Risiko Melompati Pagar

Stasiun Cikini, sebagai salah satu simpul transportasi vital di jantung Jakarta Pusat, selalu menjadi titik temu ribuan komuter dan warga setiap harinya. Dengan dinamika mobilitas yang tinggi, tantangan aksesibilitas dan keselamatan bagi pejalan kaki menjadi perhatian serius. Selama bertahun-tahun, warga kerap menghadapi kesulitan dalam menyeberang jalan, terutama di ruas padat yang memisahkan area stasiun dengan fasilitas umum lainnya. Situasi ini acap kali mendorong perilaku berisiko tinggi seperti melompat pagar atau menyeberang sembarangan demi menghemat waktu.

Namun, kini pemandangan tersebut telah berubah drastis dengan hadirnya fasilitas Pelican Crossing atau penyeberangan pejalan kaki berpencet tombol di sekitar Stasiun Cikini. Infrastruktur baru ini dirancang khusus untuk menghadirkan solusi menyeberang yang jauh lebih aman, praktis, dan tertib bagi seluruh pejalan kaki. Pemasangannya menandai komitmen pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas fasilitas publik dan mengutamakan keselamatan warga, sejalan dengan visi mewujudkan kota yang lebih humanis.

Dampak Positif pada Keselamatan dan Keteraturan

Sebelum adanya Pelican Crossing, akses menyeberang jalan di sekitar Stasiun Cikini menjadi momok bagi banyak orang. Ketiadaan fasilitas penyeberangan yang memadai di beberapa titik strategis memaksa pejalan kaki untuk mencari alternatif, seringkali dengan risiko tinggi. Banyak yang memilih untuk memutar jauh mencari jembatan penyeberangan orang (JPO) atau, yang lebih mengkhawatirkan, nekat melompati pagar pembatas jalan di tengah arus lalu lintas yang ramai. Perilaku ini tidak hanya membahayakan nyawa pejalan kaki itu sendiri tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan bermotor, menciptakan ketidaknyamanan dan kekacauan di jalanan.

Kehadiran Pelican Crossing secara fundamental mengubah dinamika ini. Dengan sistem pencet tombol yang memberikan prioritas bagi pejalan kaki untuk menyeberang dalam interval waktu tertentu, risiko kecelakaan dapat diminimalisir secara signifikan. Lampu lalu lintas yang terintegrasi akan berhenti sesaat, memungkinkan pejalan kaki untuk melintas di zona yang ditandai dengan aman dan teratur. Ini tidak hanya menciptakan jalur aman bagi mereka yang berjalan kaki tetapi juga mengedukasi pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki, untuk lebih menghargai dan mematuhi aturan lalu lintas demi keteraturan bersama.

“Sebelumnya, saya harus memutar jauh atau nekad melompati pagar pembatas jalan demi mencapai stasiun atau sebaliknya. Itu sangat tidak aman dan membuang waktu berharga setiap pagi. Dengan adanya Pelican Crossing ini, semuanya jadi lebih mudah, cepat, dan yang terpenting, aman. Kami para komuter merasa sangat terbantu dengan fasilitas ini,” ujar Ibu Siti Rahayu, seorang karyawan swasta yang setiap hari menggunakan KRL dari Stasiun Cikini, pada 17 September 2025.

Transformasi Aksesibilitas di Kawasan Stasiun Cikini

Selain faktor keamanan, aspek kepraktisan adalah salah satu nilai jual utama dari Pelican Crossing ini. Lokasinya yang strategis, ditempatkan pada titik-titik krusial yang memang sering dilintasi pejalan kaki, kini memungkinkan akses langsung dan efisien ke berbagai fasilitas. Para penumpang KRL kini dapat menyeberang langsung menuju halte TransJakarta, area perkantoran, atau pusat perbelanjaan tanpa harus menempuh jarak yang jauh atau melakukan deturan yang tidak perlu. Penghematan waktu yang signifikan ini sangat berharga, terutama bagi para pekerja dan pelajar yang memiliki jadwal padat setiap harinya.

Pembangunan infrastruktur semacam ini juga mencerminkan visi pemerintah daerah untuk menciptakan kota yang lebih ramah pejalan kaki. Dengan memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan warga yang memilih berjalan kaki, diharapkan dapat mendorong penggunaan transportasi publik dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Ini adalah langkah maju dalam mewujudkan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan dan lingkungan yang lebih sehat. Fasilitas ini bukan hanya sekadar zebra cross dengan lampu, melainkan simbol komitmen terhadap perencanaan kota yang inklusif dan berorientasi pada kebutuhan warganya.

Kehadiran Pelican Crossing di Stasiun Cikini adalah contoh nyata bagaimana inovasi kecil dalam infrastruktur publik dapat membawa dampak besar bagi kehidupan sehari-hari warga. Fasilitas ini tidak hanya memecahkan masalah keamanan dan aksesibilitas yang telah lama ada, tetapi juga menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di kalangan pejalan kaki maupun pengendara. Penting bagi seluruh pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu dan sinyal yang ada guna memastikan efektivitas dan keberlanjutan fungsi fasilitas ini demi kenyamanan bersama di masa mendatang, serta menjadi model bagi pengembangan infrastruktur serupa di wilayah lain.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: