Kebakaran hebat melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 28 July 2025. Insiden ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil yang besar, namun juga menyuguhkan drama menegangkan ketika seorang ibu berupaya menerobos kobaran api demi mencari keberadaan anaknya yang dikhawatirkan masih terjebak di dalam pasar.
Momen Dramatis di Tengah Kepulan Asap
Momen menegangkan terjadi sekitar pukul [Waktu Kejadian, misalkan: 14.30 WIB] saat kobaran api mulai merembet cepat di salah satu pasar legendaris Jakarta Selatan ini. Di tengah hiruk pikuk upaya pemadaman dan evakuasi, seorang ibu dengan wajah panik terlihat berulang kali mencoba melewati garis polisi yang dibentangkan petugas pemadam kebakaran. Tangisan dan teriakan histeris memanggil nama anaknya pecah di tengah kerumunan warga dan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi.
Petugas dan warga setempat berupaya menahan sang ibu agar tidak nekat menerobos bahaya, namun kekhawatiran akan nasib buah hatinya yang diduga masih berada di area kiosnya yang terbakar, membuat ia tak menghiraukan peringatan tersebut. Kisah dramatis ini menjadi sorotan utama di tengah kepanikan warga yang menyaksikan api melahap kios-kios pedagang satu per satu.
“Saya harus masuk, anak saya mungkin masih di dalam! Kios saya sudah habis, tapi anak saya lebih penting!” teriaknya histeris, seperti yang dituturkan salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Beruntung, upaya nekat ibu tersebut berhasil dihentikan petugas yang kemudian memberikan informasi bahwa anaknya telah berhasil dievakuasi oleh warga lain sesaat setelah api membesar. Kabar tersebut sontak membuat sang ibu lemas namun lega, pingsan sejenak dan kemudian mendapatkan pertolongan medis di lokasi.
Dugaan Penyebab dan Upaya Pemadaman
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Gatot Sulaiman (misalkan), menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul [Waktu Kejadian]. Sebanyak [Jumlah, misalkan: 20] unit mobil pemadam kebakaran dengan [Jumlah, misalkan: 100] personel dikerahkan untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung alot karena material bangunan di dalam pasar yang mudah terbakar dan padatnya tumpukan barang dagangan.
“Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik di salah satu kios di bagian tengah pasar. Kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran ini,” ujar Gatot kepada awak media di lokasi kejadian. “Api berhasil dilokalisir setelah lebih dari dua jam perjuangan, dan saat ini proses pendinginan masih terus dilakukan untuk mencegah timbulnya titik api baru.”
Kebakaran ini diperkirakan melalap puluhan hingga ratusan kios pedagang, menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka serius, meskipun beberapa petugas sempat mengalami sesak napas akibat asap tebal. Pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti kebakaran ini, sementara pemerintah setempat menyatakan akan segera meninjau lokasi untuk merencanakan langkah-langkah pemulihan dan bantuan bagi para korban yang kehilangan mata pencaharian mereka.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda