Kepolisian Republik Indonesia masih terus mendalami kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) yang ditemukan tak bernyawa di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu. Hingga
19 July 2025, lima orang saksi telah dimintai keterangan dalam upaya mengungkap penyebab pasti dan kronologi insiden tragis ini.
Kronologi dan Penyelidikan Awal
Almarhum ADP, seorang staf di Direktorat Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kemlu, ditemukan dalam kondisi tidak responsif oleh kerabatnya yang berkunjung. Petugas kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan segera tiba di lokasi setelah menerima laporan. Tim identifikasi dan forensik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti fisik yang relevan.
Penyidik telah memanggil dan memeriksa lima orang yang diduga memiliki informasi terkait aktivitas terakhir korban. Mereka terdiri dari tetangga dekat, rekan kerja, dan pihak keluarga yang terakhir kali berinteraksi dengan almarhum. Pemeriksaan saksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya indikasi mencurigakan, mengetahui kondisi psikologis korban sebelum meninggal, serta melacak jejak komunikasi dan pertemuan terakhirnya.
“Kami masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Lima orang saksi telah kami mintai keterangan untuk melengkapi puzzle kronologi. Selain itu, kami juga menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Kramat Jati untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Budi Santoso, dalam konferensi pers terbatas pada
19 July 2025 siang.
Kombes Pol. Budi Santoso menambahkan bahwa polisi belum dapat menyimpulkan apakah ada unsur pidana atau murni insiden lain di balik kematian ADP. “Semua kemungkinan masih terbuka. Kami bekerja secara profesional dan transparan untuk mengungkap kebenaran,” tegasnya.
Profil Diplomat Muda dan Respon Kementerian
Almarhum ADP dikenal sebagai diplomat muda yang berprestasi dan memiliki prospek karier yang cerah di Kementerian Luar Negeri. Ia baru saja kembali dari penugasan luar negeri dan dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap tugas-tugas diplomatik. Kabar meninggalnya ADP tentu saja mengejutkan rekan-rekan dan jajaran pimpinan di Kemlu.
Kementerian Luar Negeri menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya salah satu diplomat terbaiknya. Pihak Kemlu menegaskan komitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian dalam proses penyelidikan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Bapak Rizal Bahar, menyampaikan bahwa Kemlu akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan siap memberikan data atau informasi yang dibutuhkan oleh aparat penegak hukum.
“Kami sangat berduka atas wafatnya saudara kami, ADP. Beliau adalah aset bangsa yang berdedikasi. Kami menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian dan akan memberikan dukungan penuh agar kasus ini terang benderang,” tutur Bapak Rizal Bahar.
Saat ini, publik menanti hasil penyelidikan menyeluruh dari kepolisian. Fokus utama penyelidikan adalah pada hasil autopsi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk krusial mengenai penyebab kematian, serta kesesuaian antara keterangan saksi dan bukti-bukti forensik yang telah dikumpulkan. Kepolisian berjanji akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan perkembangan penyelidikan kasus ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda