Home / News / Kemendikbudristek Canangkan MPLS Ramah 2025: Wujudkan Sekolah Inklusif

Kemendikbudristek Canangkan MPLS Ramah 2025: Wujudkan Sekolah Inklusif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengumumkan inisiatif terbaru mereka, Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah 2025. Program ini dicanangkan sebagai upaya transformatif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi peserta didik baru, sekaligus menjamin pengalaman belajar yang bermakna sejak hari pertama mereka menginjakkan kaki di jenjang pendidikan baru. Rencana implementasi penuh program ini direncanakan berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026, menandai babak baru dalam upaya pembentukan karakter dan integrasi siswa di sekolah.

Mengapa MPLS Ramah Penting?

Selama bertahun-tahun, MPLS—yang sebelumnya dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS)—seringkali diwarnai oleh praktik perpeloncoan, intimidasi, dan bahkan kekerasan fisik maupun psikis. Citra negatif ini tidak hanya menciptakan trauma bagi sebagian siswa, tetapi juga menghambat proses adaptasi dan mengurangi antusiasme mereka terhadap lingkungan belajar yang baru. Kemendikbudristek menyadari urgensi untuk mengakhiri siklus negatif tersebut dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih humanis dan mendidik.

MPLS Ramah 2025 hadir sebagai respons terhadap kebutuhan akan transisi yang positif bagi siswa. Fokus utamanya adalah membangun rasa memiliki, kenyamanan, dan motivasi belajar sejak dini. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada budaya sekolah, nilai-nilai, serta berbagai fasilitas dan kegiatan yang mendukung pembelajaran dan pengembangan diri, tanpa adanya tekanan atau paksaan yang tidak relevan dengan tujuan pendidikan. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat memulai perjalanan pendidikan mereka dengan fondasi emosional yang kuat dan siap menghadapi tantangan akademis.

Pilar Utama dan Implementasi Program

Inisiatif MPLS Ramah 2025 dibangun di atas beberapa pilar utama. Pertama, larangan mutlak terhadap segala bentuk perpeloncoan, kekerasan, dan diskriminasi. Kemendikbudristek akan mengeluarkan pedoman teknis yang ketat mengenai aktivitas yang diperbolehkan dan dilarang selama MPLS, memastikan bahwa semua kegiatan bersifat edukatif, rekreatif, dan membangun kebersamaan.

Kedua, penekanan pada pengalaman belajar yang bermakna. MPLS akan diisi dengan kegiatan yang memperkenalkan kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, organisasi siswa, serta nilai-nilai kejujuran, toleransi, dan gotong royong. Sesi-sesi interaktif, permainan edukatif, dan diskusi kelompok akan didorong untuk memfasilitasi interaksi positif antar siswa dan antara siswa dengan guru.

Ketiga, keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan. Guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan terutama orang tua, diharapkan memainkan peran krusial dalam menyukseskan program ini. Pelatihan khusus akan diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan mereka memahami filosofi dan metode pelaksanaan MPLS Ramah. Sementara itu, orang tua akan diinformasikan secara transparan mengenai seluruh agenda MPLS dan diundang untuk berpartisipasi dalam sesi orientasi bersama.

“Kami ingin MPLS menjadi gerbang selamat datang yang hangat, bukan arena intimidasi. Setiap anak berhak memulai perjalanan pendidikan mereka dengan rasa aman, dihargai, dan antusias,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. (H.C.) Suhartono, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada 12 July 2025. “MPLS Ramah 2025 adalah komitmen nyata kami untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang inklusif, membimbing, dan sesuai dengan semangat Merdeka Belajar.”

Kemendikbudristek juga akan memberlakukan mekanisme pengawasan yang ketat dan sanksi tegas bagi sekolah atau individu yang melanggar ketentuan MPLS Ramah. Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dan Dinas Pendidikan di daerah akan dilibatkan secara aktif dalam memantau pelaksanaan program. Dengan MPLS Ramah 2025, Kemendikbudristek berharap dapat mengubah paradigma lama dan menanamkan fondasi positif bagi generasi penerus bangsa, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk tumbuh kembang siswa secara holistik.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: