Rentetan Gempa Landa Berbagai Wilayah
Pada 02 November 2025, sejumlah wilayah di Indonesia kembali digetarkan oleh aktivitas seismik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat total empat kejadian gempa bumi yang signifikan tersebar di berbagai daerah hingga pukul 20.30 WIB. Meskipun memicu kewaspadaan di kalangan masyarakat, tidak ada laporan kerusakan serius maupun ancaman tsunami yang menyertai rentetan gempa ini.
Gempa pertama tercatat terjadi pada pagi hari, bermagnitudo 5.2, mengguncang perairan Maluku Barat Daya pada pukul 08.15 WIB. Pusat gempa yang berada di kedalaman sekitar 10 kilometer dirasakan cukup kuat di sejumlah pulau terdekat, namun BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami karena magnitudenya yang tidak mencukupi untuk memicu gelombang besar.
Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 13.40 WIB, gempa berkekuatan 4.8 melanda wilayah pesisir Sulawesi Barat. Guncangan akibat gempa ini, dengan kedalaman sekitar 30 kilometer, dirasakan oleh warga di Mamuju dan sekitarnya, menimbulkan kepanikan sesaat namun aktivitas masyarakat dilaporkan kembali normal setelahnya.
Dua gempa lain dengan magnitudo lebih rendah juga terjadi pada hari yang sama. Sumatera Barat diguncang gempa bermagnitudo 3.9 pada sore hari, yang dirasakan ringan di sebagian kecil wilayah pesisir. Sementara itu, gempa berkekuatan 3.5 juga tercatat mengguncang wilayah Jawa Barat pada petang hari, dengan pusat gempa yang dangkal menyebabkan getaran terasa oleh warga di Sukabumi dan Cianjur, meskipun tidak menimbulkan dampak signifikan.
Peringatan dan Kesiapsiagaan di Zona Cincin Api
Indonesia, yang terletak di jalur “Cincin Api Pasifik”, memang merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Aktivitas tektonik yang tinggi di sepanjang lempeng-lempeng bumi di bawah kepulauan ini seringkali memicu gempa bumi dengan intensitas dan frekuensi bervariasi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat dan infrastruktur menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bencana alam.
BMKG melalui berbagai platform media sosialnya terus memantau dan memberikan informasi terkini mengenai setiap kejadian gempa bumi. Selain itu, lembaga tersebut juga tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi dan apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi, seperti berlindung di bawah meja atau menjauhi bangunan yang rawan runtuh.
“Meskipun empat gempa hari ini tidak menyebabkan dampak serius, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi gempa. Kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan di wilayah rawan gempa seperti Indonesia,” ujar Dr. Rina Agustina, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah daerah di wilayah rawan gempa juga terus didorong untuk memperkuat bangunan sesuai standar tahan gempa dan mengadakan simulasi evakuasi secara berkala. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko jatuhnya korban dan kerusakan infrastruktur apabila terjadi gempa bumi berkekuatan lebih besar di masa mendatang.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






