Sebuah kisah heroik sekaligus mengharukan datang dari Pulau Dewata, Bali, di mana gonggongan anjing-anjing peliharaan berhasil menyelamatkan puluhan warga dari ancaman banjir bandang yang menerjang permukiman mereka pada dini hari 15 September 2025. Insiden yang terjadi di sejumlah desa di kawasan dataran rendah Bali ini menjadi bukti nyata insting luar biasa hewan dalam mendeteksi bahaya.
Hujan deras yang mengguyur sejak petang sebelumnya mencapai puncaknya menjelang tengah malam. Saat sebagian besar warga terlelap dalam tidur, suara rintik hujan yang berubah menjadi gemuruh air bah mulai mendekati rumah-rumah penduduk. Namun, bukan gemuruh air yang pertama kali membangunkan mereka, melainkan suara gonggongan anjing-anjing peliharaan yang terdengar tidak biasa dan sangat keras.
Peringatan Dini dari Sahabat Berbulu
Beberapa warga yang pertama kali terbangun mengaku awalnya terganggu dengan gonggongan yang intens tersebut. Namun, keganjilan dalam nada dan frekuensi gonggongan anjing-anjing tersebut, yang biasanya tidak sekeras itu, mendorong mereka untuk menyelidiki. Saat itulah mereka menyadari bahwa air bah sudah mulai memasuki halaman rumah dan dengan cepat menggenangi lantai.
“Saya terbangun karena gonggongan anjing peliharaan kami yang tidak berhenti. Awalnya saya kesal karena mengganggu tidur, tapi ketika saya melihat ke luar, air sudah sebetis. Kalau tidak karena mereka, mungkin kami tidak sempat menyelamatkan diri dan barang berharga,” ujar Wayan Kerti, salah seorang warga yang selamat dari Desa [Nama Desa Fiktif], dengan nada haru.
Peringatan dini dari anjing-anjing tersebut memungkinkan warga memiliki waktu berharga untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi, menyelamatkan anak-anak, lansia, serta beberapa dokumen penting dan barang berharga. Berkat insting para anjing ini, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka serius dalam kejadian banjir bandang yang cukup parah tersebut.
Dampak dan Respons Komunitas
Banjir bandang dilaporkan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur desa, termasuk jembatan kecil, akses jalan yang terputus, dan puluhan rumah yang terendam lumpur. Tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama aparat kepolisian dan TNI segera bergerak cepat ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan.
Evakuasi lanjutan dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal atau terjebak. Posko pengungsian sementara didirikan dan bantuan logistik mulai disalurkan kepada para korban. Pemerintah daerah juga telah mengkaji langkah-langkah mitigasi bencana jangka panjang untuk mengurangi risiko serupa di masa mendatang, mengingat Bali kerap dilanda hujan ekstrem.
Kisah ini tidak hanya menyoroti kerentanan wilayah terhadap bencana alam, tetapi juga mengukuhkan ikatan kuat antara manusia dan hewan. Anjing-anjing yang biasanya hanya dianggap sebagai peliharaan, pada momen krusial ini, telah membuktikan diri sebagai pahlawan tak terduga yang menyelamatkan nyawa.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda