DEPOK – Wali Kota Depok, Supian Suri, kembali menegaskan komitmennya untuk membangun sebuah Masjid Agung di wilayahnya, sebuah proyek yang diharapkan menjadi ikon baru kota. Pernyataan ini disampaikan pada 02 July 2025, dan proyek ambisius tersebut saat ini masih dalam tahap penyiapan lahan yang krusial.
Wacana pembangunan Masjid Agung ini bukan sekadar proyek fisik semata, melainkan juga simbol dari aspirasi masyarakat Depok untuk memiliki pusat kegiatan keagamaan yang representatif dan mampu menampung jamaah dalam skala besar. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini diharapkan akan berfungsi sebagai pusat syiar Islam, pendidikan keagamaan, serta kegiatan sosial dan budaya bagi seluruh lapisan masyarakat Depok.
Masjid Agung ini kami harapkan bukan hanya menjadi tempat salat semata, namun juga pusat peradaban Islam di Depok, tempat berkumpulnya umat, berdiskusi, belajar, dan mengembangkan nilai-nilai kebaikan. Ini adalah cerminan dari semangat kebersamaan dan religiusitas masyarakat Depok, ujar Supian Suri dalam sebuah kesempatan.
Tahap Krusial Penyiapan Lahan
Supian Suri menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan ketersediaan lahan yang strategis dan memadai. Pemilihan lokasi menjadi sangat vital mengingat fungsi masjid yang akan melayani ribuan jamaah, serta mempertimbangkan aksesibilitas dan dampak lalu lintas. Meskipun belum diungkapkan secara spesifik lokasi pasti yang ditargetkan, Pemerintah Kota Depok disebut sedang mengidentifikasi beberapa opsi lahan yang memenuhi kriteria tersebut, baik itu lahan milik pemerintah maupun melalui proses pembebasan lahan jika diperlukan.
Proses penyiapan lahan ini diprediksi akan memakan waktu, mengingat kompleksitas dan skala proyek. Tim khusus dari Pemerintah Kota Depok telah ditugaskan untuk melakukan kajian mendalam terkait aspek teknis, tata ruang, dan sosial-ekonomi agar proyek ini dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan sekitar.
Visi dan Tantangan ke Depan
Pembangunan Masjid Agung ini diproyeksikan akan menelan biaya yang tidak sedikit. Sumber pendanaan kemungkinan besar akan melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok, serta potensi partisipasi dari masyarakat dan pihak swasta melalui skema donasi atau kemitraan. Transparansi dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci untuk memastikan akuntabilitas proyek berskala besar ini di mata publik.
Selain tantangan finansial, proyek ini juga akan menghadapi berbagai tantangan teknis dan non-teknis, seperti perizinan yang kompleks, desain arsitektur yang ikonik namun fungsional dan ramah lingkungan, serta manajemen pembangunan yang efisien. Pemerintah Kota Depok diharapkan dapat melibatkan para ahli dari berbagai bidang untuk mewujudkan masjid impian ini sesuai standar terbaik. Proyek ini juga akan menjadi sorotan publik mengingat potensi dampaknya terhadap tata kota dan kehidupan sosial-keagamaan Depok.
Jika terealisasi, Masjid Agung Depok tidak hanya akan menjadi landmark keagamaan, tetapi juga simbol kemajuan dan kebersamaan masyarakat Depok di masa depan. Wacana ini telah disambut positif oleh sebagian besar elemen masyarakat, yang menantikan kehadiran pusat ibadah representatif di kota mereka. Masyarakat Depok kini menanti perkembangan lebih lanjut dari rencana ambisius ini yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kota.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda