Labuan Bajo, 15 November 2025 – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara langsung meninjau progres pembangunan proyek jalan sepanjang 140 kilometer di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Proyek strategis nasional senilai Rp150 miliar ini diharapkan menjadi katalisator penting dalam memangkas waktu tempuh serta mendongkrak perekonomian lokal dan sektor pariwisata di kawasan tersebut.
Peninjauan AHY menegaskan komitmen pemerintah terhadap percepatan pembangunan infrastruktur di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur yang kaya potensi. Ruas jalan yang membentang dari Labuan Bajo menuju Port Reo ini digadang-gadang akan membuka isolasi serta memberikan kemudahan akses bagi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
Transformasi Aksesibilitas dan Ekonomi Regional
Pembangunan jalan Labuan Bajo-Manggarai Barat bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk kemajuan regional. Labuan Bajo, yang telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai untuk menopang pertumbuhan kunjungan wisatawan dan aktivitas ekonomi. Dengan adanya jalan baru ini, waktu tempuh dari pusat kota Labuan Bajo menuju Port Reo akan terpangkas secara signifikan.
Pemangkasan waktu tempuh ini memiliki dampak berantai. Bagi sektor pariwisata, wisatawan akan lebih mudah menjangkau destinasi-destinasi baru di luar Labuan Bajo, seperti desa-desa adat atau keindahan alam tersembunyi lainnya, yang pada gilirannya akan menyebarkan manfaat ekonomi ke lebih banyak komunitas lokal. Sementara itu, bagi masyarakat Manggarai Barat, akses ke pasar, fasilitas kesehatan, dan pendidikan akan menjadi lebih lancar. Produk-produk pertanian dan hasil laut dari pedalaman dapat diangkut lebih cepat ke Labuan Bajo sebagai pusat distribusi, meningkatkan nilai ekonomi bagi para petani dan nelayan.
Komitmen Pemerintah untuk Infrastruktur Merata
Keterlibatan langsung Menteri AHY dalam pengawasan proyek ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa setiap rupiah anggaran negara digunakan secara efektif dan efisien untuk kemaslahatan rakyat. Pembangunan jalan ini merupakan bagian integral dari visi Presiden Joko Widodo untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
“Melalui pembangunan proyek jalan ini, kami tidak hanya berharap dapat memangkas waktu tempuh dari Labuan Bajo ke Port Reo, tetapi juga membuka gerbang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat secara keseluruhan. Ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk menghadirkan konektivitas yang lebih baik, mendukung pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup warga,” ujar AHY dalam kesempatan tersebut.
Proyek senilai Rp150 miliar ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik jalan, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan dan penataan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang wilayah. Diharapkan, ketika rampung nanti, jalan sepanjang 140 kilometer ini akan menjadi urat nadi vital yang menghubungkan berbagai potensi di Manggarai Barat, mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






