Home / News / Rentetan Gempa Guncang Bogor: Ratusan Warga Mengungsi, BPBD Dirikan Tenda Darurat

Rentetan Gempa Guncang Bogor: Ratusan Warga Mengungsi, BPBD Dirikan Tenda Darurat

Bogor diguncang serangkaian gempa bumi dalam beberapa hari terakhir, memicu kepanikan di kalangan warga dan mendorong ratusan di antaranya untuk mengungsi ke tenda darurat. Fenomena alam ini, yang dilaporkan terjadi secara beruntun, telah menyebabkan kekhawatiran mendalam akan potensi gempa susulan yang lebih besar, terutama di wilayah Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang.

Menurut laporan terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor yang diterima 21 September 2025, fokus pengungsian warga berada di dua titik utama: Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, dan Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang. Warga di kedua desa tersebut memilih meninggalkan rumah mereka yang rentan dan mencari perlindungan di tenda-tenda yang didirikan oleh otoritas setempat, meski belum ada laporan signifikan mengenai kerusakan bangunan.

Rentetan gempa yang terjadi, meskipun sebagian besar berkekuatan sedang dengan magnitudo bervariasi antara 2,5 hingga 4,0 Skala Richter dan berkedalaman dangkal, cukup kuat untuk dirasakan oleh masyarakat. Intensitas getaran yang berulang kali dirasakan telah menimbulkan trauma psikologis dan kekhawatiran serius di tengah masyarakat, mendorong mereka untuk mencari tempat yang dirasa lebih aman, terutama pada malam hari.

Kondisi Terkini di Lokasi Pengungsian

Kondisi di tenda-tenda darurat saat ini menjadi perhatian utama. Di Desa Purwabakti dan Desa Pabangbon, ratusan warga, termasuk anak-anak dan lansia, berupaya beradaptasi dengan keterbatasan fasilitas. Tenda-tenda pengungsian telah dilengkapi dengan alas tidur seadanya, namun tantangan terkait sanitasi, pasokan air bersih, dan kebutuhan pangan masih terus dipantau dan diupayakan oleh tim penanggulangan bencana.

Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor juga telah disiagakan di posko-posko pengungsian untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi. Pemeriksaan rutin dilakukan, terutama bagi kelompok rentan, guna mengantisipasi munculnya penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan pengungsian yang kurang ideal. Psikolog juga dikerahkan untuk memberikan dukungan psikososial kepada warga yang mengalami trauma.

“Kami masih trauma, Pak. Setiap ada getaran kecil, langsung panik. Lebih baik di tenda ini sementara, meskipun tidak senyaman di rumah. Yang penting kami merasa lebih aman bersama-sama,” ungkap Ibu Sarmini, salah satu warga Desa Pabangbon yang sudah mengungsi sejak dua hari lalu, dengan nada cemas.

Tindakan Cepat BPBD dan Imbauan Kewaspadaan

Menanggapi situasi ini, BPBD Kabupaten Bogor telah bergerak cepat. Kepala BPBD Kabupaten Bogor, dalam keterangannya, menegaskan bahwa timnya terus memantau pergerakan tanah dan menyiagakan personel untuk merespons setiap kemungkinan. Posko komando telah didirikan, dan distribusi bantuan logistik dasar seperti terpal, selimut, air minum, dan makanan siap saji terus dilakukan secara bertahap.

Koordinasi erat juga terjalin antara BPBD dengan TNI, Polri, Dinas Sosial, serta pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan penanganan pengungsian berjalan efektif. Pihak berwenang mengimbau seluruh masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dan informasi resmi dari pemerintah daerah. Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya atau hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan lebih lanjut.

Meskipun aktivitas gempa menunjukkan fluktuasi, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan dan bantuan kepada warganya selama masa darurat ini. Evaluasi kerusakan akan terus dilakukan untuk mempersiapkan langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi jika diperlukan, memastikan bahwa masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman setelah situasi kembali normal.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: