Home / News / Evakuasi Dramatis Bocah Terjebak Pengering Mesin Cuci di Depok Berakhir Bahagia

Evakuasi Dramatis Bocah Terjebak Pengering Mesin Cuci di Depok Berakhir Bahagia

DEPOK – Sebuah insiden menegangkan yang berpotensi membahayakan nyawa berhasil diatasi dengan sigap oleh tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok pada 21 September 2025. Seorang bocah berusia tiga tahun berinisial F (3) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat setelah terjebak di dalam tabung pengering mesin cuci di kediamannya, kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kejadian yang berlangsung di tengah siang bolong tersebut sempat membuat panik keluarga dan warga sekitar. Keberhasilan evakuasi ini membawa kelegaan mendalam, sekaligus menjadi pengingat penting akan bahaya tersembunyi di lingkungan rumah tangga yang sering kali terabaikan.

Kronologi Insiden Menegangkan

Insiden bermula sekitar pukul 11.00 WIB ketika F, yang memiliki sifat ingin tahu tinggi khas anak balita, sedang bermain di dekat area cuci pakaian. Menurut keterangan dari Nyonya Siti (28), ibunda F, putranya itu tiba-tiba menghilang dari pandangan setelah ia sebentar meninggalkan F untuk mengambil sesuatu di dapur. Setelah dicari di beberapa sudut rumah, Nyonya Siti dan suaminya, Tuan Budi (30), terkejut menemukan F dalam posisi meringkuk dan terperangkap di dalam tabung pengering mesin cuci yang kosong.

“Kami panik sekali. F tidak bisa bergerak dan terlihat ketakutan. Kami sudah coba menariknya keluar, tapi tabungnya terlalu sempit dan posisinya susah. Anak saya mulai menangis dan napasnya agak sesak,” cerita Nyonya Siti dengan nada masih terguncang saat ditemui setelah kejadian.

Melihat kondisi putranya yang semakin memprihatinkan dan upaya mandiri tidak membuahkan hasil, Tuan Budi dengan sigap segera menghubungi layanan darurat DPKP Kota Depok. Respons cepat pun ditunjukkan oleh petugas, yang langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan segera.

Detik-Detik Evakuasi Penuh Kehati-hatian

Tim penyelamat dari DPKP Kota Depok tiba di lokasi tak lama setelah laporan diterima. Dipimpin oleh Komandan Regu A, Bapak Agus Supriadi, tim segera melakukan asesmen awal terhadap kondisi bocah dan jenis mesin cuci. F ditemukan dalam posisi meringkuk dengan lutut ditekuk rapat ke dada, menyisakan sedikit ruang gerak. Wajahnya pucat dan sesekali terdengar isak tangis yang tertahan, menunjukkan rasa takut dan ketidaknyamanan yang dialaminya.

Evakuasi ini bukanlah tugas yang mudah. Petugas harus bekerja dengan sangat hati-hati dan presisi tinggi agar tidak melukai bocah atau memperburuk keadaannya. Mereka menggunakan berbagai peralatan, termasuk obeng untuk membuka bagian tertentu dari casing mesin cuci, serta pelumas atau sabun cair untuk mempermudah proses pengeluaran tubuh F dari celah sempit tabung.

Selama kurang lebih 40 menit, petugas berkomunikasi secara perlahan dengan F, menenangkannya agar tidak panik dan berkoordinasi untuk bergerak sesuai arahan. “Kami berusaha mengajaknya bicara, memberitahu bahwa kami akan membantunya keluar. Ini penting agar anak tidak bergerak secara refleks yang bisa memperlambat proses atau bahkan menyebabkan cedera,” jelas Bapak Agus Supriadi. Dengan teknik yang presisi dan koordinasi tim yang solid, akhirnya F berhasil ditarik keluar dari tabung pengering dengan selamat, diiringi sorak lega dari keluarga dan warga yang menyaksikan operasi penyelamatan.

Setelah berhasil dikeluarkan, F segera diperiksa kondisinya oleh petugas kesehatan yang turut siaga di lokasi. Ia tampak syok dan sedikit lemas, namun tidak ditemukan luka fisik serius. F langsung dipeluk erat oleh kedua orang tuanya yang sejak awal tak henti-hentinya menahan air mata kekhawatiran.

“Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk selalu meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di sekitar peralatan rumah tangga yang berpotensi membahayakan. Pastikan tutup mesin cuci, kulkas, atau alat lainnya selalu terkunci atau tidak mudah dijangkau anak. Rasa ingin tahu anak-anak bisa sangat besar, dan kita sebagai orang tua wajib memberikan lingkungan yang aman bagi mereka,” ujar Bapak Agus Supriadi, menegaskan kembali pentingnya kesadaran akan keselamatan anak di rumah.

Insiden ini menegaskan kembali profesionalisme dan kesigapan tim DPKP Kota Depok dalam menangani situasi darurat. Lebih dari itu, kasus ini menjadi wake-up call bagi setiap keluarga untuk selalu waspada dan memastikan area bermain anak-anak aman dari potensi bahaya yang kerap kali terabaikan di dalam rumah, demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: