Home / News / DPR RI Kecam Serangan AS di Iran: Diplomasi Nuklir Terancam Krisis

DPR RI Kecam Serangan AS di Iran: Diplomasi Nuklir Terancam Krisis

Jakarta, 23 June 2025 – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mengecam keras serangan militer yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap Iran. Kecaman ini muncul di tengah kekhawatiran global bahwa tindakan tersebut dapat menggagalkan upaya diplomatik krusial yang sedang berlangsung untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah dan mengatasi isu program nuklir Iran.

Serangan di Tengah Upaya Diplomasi Krusial

Serangan yang diklaim sebagai operasi gabungan udara dan laut oleh militer Amerika Serikat ini terjadi pada waktu yang sangat sensitif, yaitu di tengah berlangsungnya perundingan antara Iran dan Uni Eropa (UE) di Swiss. Perundingan tersebut dimaksudkan untuk mencari solusi damai terkait program nuklir Iran dan potensi pengembalian kesepakatan nuklir 2015, dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), yang telah lama terhambat.

Washington menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan “langkah balasan yang sah” terhadap aktivitas Iran yang dianggap mengancam kepentingan atau personel AS di kawasan. Meskipun rincian spesifik target dan kerugian belum sepenuhnya dikonfirmasi secara independen, laporan awal menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur yang terkait dengan Garda Revolusi Islam Iran.

Insiden ini sontak memicu kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik yang lebih luas. Berbagai pihak internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan, mengingat dampak destabilisasi yang bisa timbul dari aksi militer di wilayah yang sudah rentan.

Kecaman DPR RI dan Ancaman Eskalasi

Menanggapi insiden tersebut, Ketua BKSAP DPR RI, dalam pernyataan resminya, menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan militer unilateral tersebut. Menurut BKSAP, serangan ini bukan hanya menghambat upaya diplomasi, tetapi juga berpotensi menciptakan lingkaran kekerasan yang sulit dihentikan, dengan konsekuensi serius bagi stabilitas regional dan global.

Tindakan militer unilateral semacam ini sangat merusak upaya-upaya diplomatik yang sedang berjalan dan berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Indonesia senantiasa menyerukan penyelesaian konflik melalui dialog dan jalur diplomasi, bukan kekerasan. Prinsip hukum internasional dan kedaulatan negara harus dihormati oleh semua pihak.

BKSAP DPR RI menekankan pentingnya semua negara untuk menghormati kedaulatan Iran dan menyelesaikan perbedaan melalui jalur diplomatik yang konstruktif. Indonesia, sebagai negara yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, terus mendorong deeskalasi ketegangan dan penyelesaian konflik secara damai, sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional.

Ancaman eskalasi kini membayangi kawasan Timur Tengah, dengan potensi dampak signifikan terhadap pasar energi global dan jalur pelayaran internasional. Komunitas internasional menanti respons lebih lanjut dari Iran serta langkah-langkah yang akan diambil oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mencegah situasi semakin memburuk dan menghidupkan kembali harapan diplomasi.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: