Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mencetak sejarah baru dengan menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) berskala internasional untuk pertama kalinya. Acara prestisius ini menandai peningkatan signifikan dari gelaran sebelumnya yang hanya berskala nasional, menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah bagi kompetisi keagamaan global yang diikuti peserta dari berbagai negara sahabat.
Terobosan Kompetisi Keagamaan Global
Lomba Baca Kitab Kuning Internasional ini diselenggarakan di Jakarta pada 09 July 2025, melibatkan delegasi dan peserta dari lebih dari 10 negara sahabat. Di antara negara-negara yang berpartisipasi adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, dan Mesir. Puluhan santri terbaik dari berbagai lembaga pendidikan Islam di dalam dan luar negeri beradu kemampuan dalam memahami, melafalkan, dan menginterpretasikan Kitab Kuning—teks-teks klasik Islam yang menjadi rujukan utama dalam pendidikan agama tradisional di pesantren dan madrasah.
Menurut panitia penyelenggara, tujuan utama dari ajang ini tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarnegara Muslim, sekaligus mempromosikan pemahaman Islam yang moderat, toleran, dan inklusif. Kitab Kuning sendiri merupakan khazanah keilmuan Islam yang kaya, mencakup berbagai disiplin ilmu seperti fiqh, tasawuf, hadis, dan tafsir.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr. Nasaruddin, menjelaskan bahwa edisi kali ini merupakan lompatan besar dibanding gelaran sebelumnya.
“Perlombaan ini bukan sekadar ajang kompetisi biasa, melainkan sebuah platform diplomasi budaya dan keagamaan. Untuk pertama kalinya, kita membawa kompetisi baca Kitab Kuning ke panggung global, mengundang negara-negara sahabat untuk bersama-sama mengapresiasi kekayaan khazanah keilmuan Islam tradisional dan memperkuat jaringan ulama serta cendekiawan Muslim lintas negara,” tegas Dr. Nasaruddin.
Memperkokoh Tradisi dan Moderasi Beragama
Inisiatif Kemenag ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi keilmuan Islam di Indonesia. Sekaligus, menegaskan peran strategis Indonesia sebagai pusat moderasi beragama dan Islam rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam) di mata dunia. Dengan mengangkat Kitab Kuning ke kancah internasional, Kemenag berharap dapat meningkatkan citra pendidikan Islam tradisional serta menumbuhkan minat generasi muda terhadap kajian keagamaan klasik.
Para peserta dinilai berdasarkan berbagai aspek, meliputi ketepatan pelafalan (makharijul huruf), pemahaman makna teks (fahm al-nash), penguasaan kaidah ilmu alat seperti nahwu dan sharaf, serta kedalaman analisis terhadap isi kitab. Selain kompetisi utama, rangkaian acara juga diramaikan dengan seminar, diskusi panel mengenai relevansi Kitab Kuning di era modern, serta pertukaran budaya antarpeserta yang diharapkan dapat membangun jembatan pemahaman antar bangsa.
Keberhasilan penyelenggaraan perdana Lomba Baca Kitab Kuning Internasional ini menjadi momentum penting bagi pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di masa mendatang. Diharapkan, ajang ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai mercusuar pendidikan Islam dan pusat kajian keagamaan yang inklusif di tingkat global.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda