Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) sejak dini hari 07 July 2025 telah menyebabkan setidaknya 14 titik di berbagai kecamatan terendam banjir. Genangan air dengan ketinggian bervariasi ini mengganggu aktivitas warga dan memacetkan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel melaporkan bahwa timnya telah dikerahkan untuk memantau dan menangani dampak banjir di lapangan.
Sebaran dan Dampak Banjir
Data dari BPBD Tangsel menunjukkan bahwa titik-titik banjir tersebar merata di beberapa wilayah strategis. Kecamatan Pamulang, Ciputat, Serpong, dan Pondok Aren menjadi area terdampak paling parah. Ketinggian air dilaporkan berkisar antara 30 sentimeter hingga lebih dari satu meter di beberapa lokasi, seperti di Jalan Raya Pamulang yang sempat tak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat karena genangan air yang mencapai selutut orang dewasa. Beberapa perumahan, termasuk Puri Bintaro Indah, Villa Pamulang, dan sejumlah klaster di sekitar BSD City, juga tak luput dari genangan yang masuk ke pekarangan rumah warga.
Dampak banjir ini cukup signifikan. Puluhan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terpaksa mogok karena mencoba menerobos genangan. Beberapa warga di daerah dataran rendah dan rawan genangan dilaporkan harus mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman atau ke lantai dua rumah mereka. Aktivitas perkantoran dan sekolah, meski tidak dihentikan, mengalami gangguan karena akses jalan yang sulit. BPBD Tangsel terus memperbarui data titik banjir dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta Dinas Perhubungan untuk mengatur lalu lintas dan membantu evakuasi jika diperlukan.
Respons Pemerintah dan Antisipasi Jangka Panjang
Kepala Pelaksana BPBD Tangsel, H. Chaerudin, menyatakan bahwa timnya telah diturunkan ke lapangan sejak laporan pertama diterima. Tim bertugas untuk melakukan asesmen, membantu warga, dan memantau ketinggian air secara berkala. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada kondisi darurat atau membutuhkan bantuan.
“Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan cepat. Prioritas kami adalah keselamatan warga dan memastikan akses jalan bisa kembali normal secepatnya,” ujar H. Chaerudin.
H. Chaerudin menambahkan bahwa data 14 titik tersebut adalah laporan awal dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah seiring pembaruan informasi dari lapangan. Fenomena banjir ini, yang kerap terjadi setiap musim penghujan dengan intensitas tinggi, mendorong Pemerintah Kota Tangsel untuk mengevaluasi ulang sistem drainase kota. Pembangunan tandon air, normalisasi kali dan sungai, serta peningkatan kapasitas saluran air menjadi fokus utama program jangka panjang Pemkot dalam upaya mitigasi banjir.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dalam kesempatan terpisah juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air, yang seringkali menjadi salah satu penyebab tersumbatnya drainase dan memperparah genangan. Hingga berita ini ditulis, genangan di beberapa titik mulai surut seiring redanya intensitas hujan, namun petugas masih bersiaga. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang masih menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda