Home / News / Pramono: Kajian Mendalam Car Free Night Mendesak, Perhatikan Sektor Hotel

Pramono: Kajian Mendalam Car Free Night Mendesak, Perhatikan Sektor Hotel

Jakarta, 05 July 2025 – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pramono Anung menegaskan pentingnya kajian mendalam dan komprehensif sebelum penerapan wacana Car Free Night (CFN) di kawasan strategis Sudirman-MH. Thamrin, Jakarta. Penekanan ini disampaikan Pramono mengingat potensi dampak signifikan terhadap operasional hotel-hotel yang berlokasi di jantung Ibu Kota, khususnya pada akhir pekan.

Wacana penerapan CFN, yang sebelumnya pernah digulirkan dalam konteks perayaan tertentu atau sebagai perluasan ruang publik, kini kembali menjadi sorotan. Pramono secara spesifik menyoroti kekhawatiran dari sektor perhotelan, yang kerap menjadi tuan rumah berbagai acara besar dan penting, termasuk resepsi pernikahan, seminar, hingga konferensi.

Dampak Potensial Terhadap Industri Perhotelan

Kawasan Sudirman-MH. Thamrin dikenal sebagai salah satu pusat bisnis, perkantoran, dan pariwisata yang dihuni oleh puluhan hotel berbintang. Mobilitas dan aksesibilitas menjadi kunci utama bagi kelangsungan operasional hotel-hotel tersebut. Pramono menjelaskan, akhir pekan adalah masa puncak bagi industri perhotelan di area tersebut, dengan banyaknya acara pernikahan yang diselenggarakan.

Pada akhir pekan, banyak hotel di Sudirman-Thamrin menjadi lokasi pernikahan. Jika ada Car Free Night, akses ke hotel-hotel ini bisa sangat terganggu, baik bagi tamu yang akan menghadiri acara, pengantin, hingga logistik seperti pengiriman barang dan persiapan acara, ujar Pramono. Ia menambahkan bahwa gangguan akses ini tidak hanya berpotensi menurunkan pendapatan hotel, tetapi juga bisa merusak reputasi Jakarta sebagai kota penyelenggara acara berskala nasional dan internasional.

Kekhawatiran juga meliputi kesulitan bagi tamu yang menginap untuk keluar masuk area hotel, serta para pekerja yang mungkin membutuhkan akses khusus pada jam-jam tertentu. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan matang agar kebijakan CFN, yang bertujuan mulia untuk menciptakan ruang publik dan mengurangi polusi, tidak justru memukul sektor ekonomi vital.

Urgensi Kajian Komprehensif dan Solusi Mitigasi

Untuk menghindari dampak negatif yang tidak diinginkan, Pramono mendesak seluruh pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah dan kementerian terkait, untuk segera melakukan studi kelayakan yang detail dan menyeluruh. Kajian ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari dampak ekonomi terhadap industri perhotelan, aspek lalu lintas dan rekayasa jalur alternatif, dampak lingkungan, hingga potensi manfaat sosial dan rekreasi yang diharapkan dari CFN itu sendiri.

Penerapan Car Free Night ini harus dikaji secara detail. Jangan sampai niat baik untuk menciptakan ruang publik yang nyaman dan sehat malah mengganggu sektor ekonomi yang sudah ada, khususnya industri perhotelan yang menjadi tulang punggung pariwisata kota. Kita harus mencari titik keseimbangan antara menciptakan ruang publik yang nyaman dengan menjaga keberlangsungan bisnis dan ekonomi, tegas Pramono.

Selain kajian ekonomi, penting juga untuk melibatkan pihak hotel dan asosiasi terkait dalam diskusi. Masukan dari mereka dapat memberikan gambaran riil mengenai tantangan yang akan dihadapi dan membantu merumuskan solusi mitigasi yang efektif, seperti penyediaan jalur khusus, sistem transportasi publik alternatif, atau pengaturan jam operasional yang fleksibel.

Pemerintah berharap rencana penerapan CFN dapat memberikan manfaat maksimal bagi warga Jakarta tanpa menimbulkan efek negatif yang signifikan bagi sektor usaha. Keputusan akhir akan sangat bergantung pada hasil kajian yang objektif, partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, dan komitmen untuk mencapai harmoni antara pembangunan kota yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: