Home / News / Tragedi Selat Bali: Komisi V DPR Desak Investigasi Menyeluruh Kapal Tenggelam

Tragedi Selat Bali: Komisi V DPR Desak Investigasi Menyeluruh Kapal Tenggelam

Sebuah insiden maritim kembali terjadi di perairan Indonesia, ketika Kapal Motor Penumpang (KMP) Tuni Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada waktu yang belum ditentukan secara pasti. Insiden ini sontak memicu desakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk dilakukannya investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti dan kronologi kejadian.

KMP Tuni Pratama Jaya, yang belum diketahui detail rute dan jumlah penumpang atau muatannya saat kejadian, menambah daftar panjang insiden kecelakaan laut di perairan nasional. Pihak berwenang diharapkan segera memberikan informasi resmi mengenai kondisi terkini, termasuk upaya penyelamatan dan mitigasi dampak.

Desakan Komisi V DPR RI

Menyikapi insiden tersebut, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendesak dilakukannya investigasi secara komprehensif dan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan pelayaran di Indonesia. Desakan ini disampaikan langsung oleh salah satu anggotanya.

Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menegaskan pentingnya mengungkap secara tuntas penyebab tenggelamnya KMP Tuni Pratama Jaya untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Menurutnya, insiden seperti ini tidak bisa lagi dipandang remeh dan harus menjadi momentum untuk perbaikan sistematis.

“Kami mendesak agar dilakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui secara lengkap dan detail kronologi insiden tenggelamnya kapal KMP Tuni Pratama Jaya tersebut. Tidak hanya itu, perlu ada evaluasi komprehensif terhadap seluruh aspek keselamatan pelayaran, mulai dari kelaiklautan kapal, standar operasional prosedur, hingga pengawasan oleh regulator,” ujar Sudjatmiko dalam keterangannya di Jakarta pada 04 July 2025.

Sudjatmiko menekankan bahwa keselamatan penumpang dan awak kapal adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Ia juga meminta Kementerian Perhubungan untuk segera bertindak cepat dalam penanganan pascainsiden dan memberikan sanksi tegas jika ditemukan adanya kelalaian, baik dari operator kapal maupun pihak terkait lainnya.

Langkah Investigasi dan Evaluasi Keselamatan

Pihak berwenang, termasuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, diharapkan segera bergerak untuk melakukan investigasi mendalam terhadap KMP Tuni Pratama Jaya. Investigasi ini akan mencakup pemeriksaan kondisi teknis kapal, riwayat perawatan, faktor cuaca saat kejadian, beban muatan, serta dugaan kelalaian dalam penerapan prosedur operasional standar (SOP) oleh awak kapal.

Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) dilaporkan telah mengerahkan timnya untuk melakukan pencarian dan evakuasi di sekitar lokasi kejadian di Selat Bali. Fokus utama adalah memastikan tidak ada korban jiwa dan memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang terdampak. Informasi awal mengenai jumlah penumpang atau muatan kapal diharapkan dapat segera dikonfirmasi oleh otoritas terkait.

Insiden tenggelamnya KMP Tuni Pratama Jaya ini kembali menyoroti pentingnya penegakan regulasi keselamatan maritim di perairan Indonesia yang padat aktivitas pelayaran. Pemerintah diharapkan dapat meninjau ulang kebijakan terkait perizinan dan pengawasan kapal niaga serta penumpang demi menjamin keselamatan publik secara berkelanjutan. Hasil investigasi menyeluruh diharapkan tidak hanya mengungkap penyebab pasti, tetapi juga menghasilkan rekomendasi konkret untuk perbaikan sistem keselamatan pelayaran nasional secara berkelanjutan dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: