Sebuah insiden pendaratan pesawat Batik Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada [Tanggal Kejadian] menggegerkan jagat maya setelah rekaman video peristiwa tersebut viral di berbagai platform media sosial. Dalam video yang beredar luas, terlihat jelas badan pesawat Batik Air mendarat dalam posisi miring yang ekstrem, seolah hampir menyentuh landasan pacu dengan salah satu sayapnya, memicu kekhawatiran publik akan potensi bahaya yang mengancam.
Detik-detik Pendaratan Dramatis yang Terekam
Video berdurasi singkat yang menjadi perbincangan hangat tersebut menampilkan sebuah pesawat komersial berlogo Batik Air mendekati landasan pacu. Namun, alih-alih mendarat dengan stabil, pesawat tersebut terlihat condong ke satu sisi, di mana sayap kanannya tampak sangat rendah, nyaris mencium permukaan aspal landasan. Visualisasi dramatis ini sontak menimbulkan beragam spekulasi dan kekhawatiran di kalangan netizen dan pengamat penerbangan.
Meskipun demikian, dalam rekaman yang sama, terlihat pilot berhasil melakukan koreksi dan menyeimbangkan kembali pesawat sesaat sebelum roda pendarat menyentuh landasan. Pesawat kemudian mendarat dengan aman dan berhasil bergerak menuju apron tanpa insiden lebih lanjut. Kejadian ini, meski menegangkan, tidak dilaporkan mengakibatkan korban luka maupun kerusakan signifikan pada pesawat, dan operasional bandara pun tidak terganggu.
Para ahli penerbangan mengemukakan bahwa insiden semacam ini, yang sering disebut sebagai “pendaratan miring” atau crab landing, bisa saja terjadi akibat beberapa faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah kondisi angin lintang atau crosswind yang kuat saat pendaratan, yang memaksa pilot untuk memiringkan pesawat guna menjaga agar jalur pendaratan tetap lurus. Kemampuan pilot dalam menangani kondisi ini menunjukkan profesionalisme dan keterampilan tinggi yang dimiliki.
Tanggapan Maskapai dan Otoritas Penerbangan
Menyikapi viralnya video tersebut, pihak Batik Air melalui juru bicara Lion Air Group (induk perusahaan Batik Air) segera memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa keselamatan penumpang dan awak pesawat adalah prioritas utama dan prosedur operasional standar selalu diikuti dengan ketat.
“Setiap pendaratan pesawat, terutama dalam kondisi cuaca tertentu seperti angin lintang, membutuhkan keterampilan dan penilaian yang tepat dari pilot. Kami menegaskan bahwa pilot yang bertugas telah bertindak sesuai prosedur dan berhasil mendaratkan pesawat dengan aman. Keselamatan penerbangan selalu menjadi komitmen tak tergoyahkan kami.”
Sementara itu, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga mengkonfirmasi adanya kejadian pendaratan tersebut. Pihak bandara memastikan bahwa tidak ada gangguan terhadap jadwal penerbangan lain dan operasional bandara berjalan normal pasca-insiden. Mereka menambahkan bahwa seluruh prosedur keamanan dan keselamatan telah dijalankan dengan baik.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan, sebagai regulator penerbangan nasional, menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ini. Meskipun pendaratan dalam kondisi miring kadang diperlukan dan merupakan bagian dari prosedur yang dilatihkan kepada pilot, setiap kejadian yang menarik perhatian publik tetap akan menjadi bahan kajian untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan penerbangan yang berlaku. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk menganalisis data penerbangan dan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap momen pendaratan dramatis ini, demi menjaga kepercayaan publik terhadap industri penerbangan nasional.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda