Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Universitas Brawijaya (UB) secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam program beasiswa pendidikan dokter spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi) bagi dokter asal Palestina. Penandatanganan ini, yang dilakukan pada 28 October 2025, merupakan wujud nyata komitmen kedua belah pihak dalam mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah konflik dan menunjukkan solidaritas kemanusiaan bangsa Indonesia.
Melalui program strategis ini, satu dokter Palestina terpilih akan mendapatkan kesempatan emas untuk menempuh pendidikan spesialis Obgyn di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang terkemuka. Beasiswa ini diharapkan dapat membekali tenaga medis dari Palestina dengan keahlian krusial yang sangat dibutuhkan untuk menangani masalah kesehatan reproduksi dan persalinan di tengah keterbatasan fasilitas serta tenaga ahli di tanah air mereka yang sedang dilanda konflik.
Langkah Nyata Solidaritas Kemanusiaan
Ketua Umum BSMI, dalam pernyataannya, menyatakan bahwa kerja sama ini adalah bagian integral dari misi kemanusiaan BSMI yang telah lama berakar kuat dalam membantu masyarakat di wilayah konflik, termasuk Palestina. “Kami percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Dengan membekali dokter Palestina dengan keahlian spesialis, kami tidak hanya memberikan bantuan medis jangka pendek, tetapi juga membangun kapasitas kesehatan yang berkelanjutan di sana,” ujarnya. BSMI dikenal aktif dalam berbagai misi kemanusiaan internasional, termasuk pengiriman bantuan medis, makanan, dan tenaga kesehatan ke Jalur Gaza serta wilayah Palestina lainnya.
Di sisi lain, Rektor Universitas Brawijaya menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk kontribusi akademik UB terhadap masalah kemanusiaan global. “Universitas Brawijaya memiliki tanggung jawab moral untuk berperan aktif dalam menciptakan solusi atas tantangan dunia. Melalui Fakultas Kedokteran kami yang unggul, kami siap mendidik dokter dari Palestina ini menjadi spesialis Obgyn yang kompeten dan berdedikasi tinggi,” kata Rektor. Ia menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan visi UB untuk menjadi universitas bertaraf internasional yang berdampak positif bagi masyarakat luas dan kemajuan peradaban.
Kondisi fasilitas kesehatan di Palestina, khususnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat, telah lama menghadapi krisis akut akibat konflik berkepanjangan dan blokade. Akses terhadap layanan kesehatan dasar sering terhambat, dan tenaga medis spesialis, terutama di bidang obstetri dan ginekologi, sangat minim. Angka kematian ibu dan bayi masih menjadi isu serius di wilayah tersebut, menjadikannya bidang keahlian yang sangat vital untuk ditingkatkan dalam upaya penyelamatan jiwa dan peningkatan kualitas hidup.
“Kemitraan antara BSMI dan Universitas Brawijaya ini bukan sekadar penandatanganan dokumen, melainkan jembatan harapan bagi banyak ibu dan anak di Palestina. Ini adalah bukti konkret solidaritas bangsa Indonesia yang terus mengalir, memberikan kesempatan bagi tenaga medis Palestina untuk bangkit dan membangun kembali sistem kesehatan mereka dengan keahlian yang mumpuni, demi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.”
Dampak Jangka Panjang dan Harapan Baru
Dokter yang akan menerima beasiswa ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kapasitas dirinya secara personal, tetapi juga membawa pulang ilmu dan keterampilan yang sangat berharga untuk diaplikasikan langsung di komunitasnya. Keahlian di bidang Obgyn sangat krusial untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil, membantu persalinan yang aman, serta memberikan layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Palestina secara keseluruhan di tengah tantangan yang tak henti.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi kolaborasi lebih lanjut antara BSMI dan Universitas Brawijaya di masa mendatang, tidak terbatas pada program beasiswa pendidikan, tetapi juga dalam bentuk penelitian kolaboratif, pertukaran pengetahuan, atau bahkan pengembangan program kesehatan dan bantuan kemanusiaan di wilayah lain yang membutuhkan. Inisiatif serupa dari lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi kemanusiaan lainnya di Indonesia juga sangat diharapkan untuk memperkuat jaringan dukungan bagi Palestina.
Langkah progresif ini menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai negara yang tak pernah lelah menyuarakan dan mewujudkan dukungan nyata bagi kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Palestina. Beasiswa dokter spesialis ini adalah investasi berharga dalam kemanusiaan dan pembangunan kapasitas yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masa depan kesehatan dan kemandirian Palestina.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






