Home / News / Tragis: Bocah 8 Tahun Hanyut di Pamulang Ditemukan Tewas Tersangkut Sampah

Tragis: Bocah 8 Tahun Hanyut di Pamulang Ditemukan Tewas Tersangkut Sampah

TANGERANG SELATAN – Pencarian terhadap AMR (8), bocah laki-laki yang hanyut terbawa arus selokan di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, akhirnya berakhir dengan kabar duka. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada 27 October 2025, tersangkut di tumpukan sampah dan reruntuhan di aliran selokan yang berjarak cukup jauh dari titik awal korban jatuh.

Peristiwa tragis ini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Korban dilaporkan hilang setelah terpeleset dan terbawa arus deras selokan saat bermain di dekat rumahnya di wilayah Pamulang pada [Tanggal Hari Ini – 1 hari yang lalu]. Operasi pencarian besar-besaran telah dilakukan sejak saat itu, melibatkan berbagai unsur dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, Kepolisian, TNI, hingga relawan masyarakat.

Penemuan Jasad Setelah Pencarian Intensif

Jasad AMR ditemukan sekitar pukul [Waktu Pagi/Siang] oleh tim gabungan yang menyisir aliran selokan hingga ke daerah yang lebih hilir. Menurut keterangan resmi dari Kepala Seksi Operasi Basarnas Jakarta, Bapak [Nama Fiktif Pejabat Basarnas], jasad korban ditemukan tersangkut di antara tumpukan sampah, ranting pohon, dan material lainnya yang memenuhi aliran selokan.

“Kami menemukan korban di lokasi sekitar [jumlah] kilometer dari titik awal dia hanyut. Jasadnya tersangkut di antara tumpukan sampah dan batang pohon, menyulitkan proses evakuasi awal. Ini menjadi tantangan besar bagi tim karena kondisi arus yang deras dan banyaknya material penghalang di sepanjang selokan,” ujar Bapak [Nama Fiktif Pejabat Basarnas] dalam konferensi pers singkat di lokasi penemuan.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Tangerang Selatan untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak kepolisian telah memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan penyebab kematian murni karena tenggelam.

Bahaya Selokan dan Imbauan Keselamatan Warga

Insiden hanyutnya AMR menjadi peringatan keras bagi seluruh masyarakat, terutama orang tua, mengenai bahaya selokan dan saluran air terbuka, khususnya saat musim hujan tiba. Curah hujan yang tinggi seringkali menyebabkan debit air di selokan meningkat drastis, menciptakan arus deras yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui BPBD telah berulang kali mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengawasi anak-anak agar tidak bermain di dekat saluran air atau selokan, terutama saat dan setelah hujan. Infrastruktur saluran air di perkotaan, meskipun penting untuk drainase, seringkali belum dilengkapi dengan pengaman yang memadai, menjadikannya potensi bahaya.

Kasus AMR diharapkan menjadi pelajaran berharga agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang. Peran aktif orang tua dalam memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya bermain di area rawan, serta kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan selokan agar tidak tersumbat sampah, menjadi kunci utama dalam mencegah insiden yang tidak diinginkan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: