Jakarta, 23 October 2025 – Presiden terpilih Prabowo Subianto secara resmi menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Keputusan strategis ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menilai langkah tersebut sebagai manifestasi nyata komitmen pemerintah terhadap masa depan pendidikan pesantren dan para santri di Indonesia.
Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, mengungkapkan apresiasinya yang tinggi atas keputusan Presiden Prabowo. Menurutnya, pembentukan Ditjen Pesantren merupakan angin segar bagi ekosistem pendidikan Islam tradisional yang telah lama menjadi pilar penting dalam mencetak generasi bangsa yang berakhlak dan berilmu.
Penguatan Ekosistem Pendidikan Pesantren
Pembentukan Ditjen Pesantren merupakan langkah signifikan dalam memperkuat tata kelola dan pengembangan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Selama ini, urusan pesantren berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yang juga menaungi madrasah dan perguruan tinggi keagamaan Islam. Dengan adanya direktorat jenderal tersendiri, diharapkan fokus dan perhatian terhadap pesantren dapat lebih maksimal.
Fungsi utama Ditjen Pesantren nantinya diperkirakan meliputi perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan bimbingan dan pelayanan, serta evaluasi di bidang pesantren. Ini mencakup aspek kurikulum, standar pendidikan, kesejahteraan pengajar dan santri, hingga pengembangan kelembagaan. Para pengamat pendidikan menilai, pemisahan ini akan memungkinkan Kemenag untuk lebih responsif terhadap kebutuhan spesifik dan karakteristik unik pesantren yang berbeda dari lembaga pendidikan formal lainnya.
Keputusan Presiden Prabowo ini tidak hanya menunjukkan pengakuan terhadap peran vital pesantren dalam pembangunan sumber daya manusia, tetapi juga komitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing lulusannya di era modern. Pesantren, dengan tradisi keilmuan dan kemandiriannya, memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih luas bagi kemajuan bangsa jika didukung dengan regulasi dan fasilitas yang memadai.
Apresiasi PPP dan Harapan Masa Depan
Muhamad Mardiono dari PPP menegaskan bahwa keputusan ini membuktikan keberpihakan Presiden Prabowo terhadap pesantren dan santri. “Kami melihat keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Ditjen Pesantren ini sebagai bukti keberpihakan yang nyata dan komitmen yang kuat bagi masa depan santri serta pengembangan pendidikan pesantren di seluruh Indonesia,” ujar Mardiono dalam keterangan persnya.
Ini adalah langkah konkret yang menunjukkan bahwa pemerintah memahami dan menghargai peran strategis pesantren sebagai benteng moral dan intelektual bangsa. PPP, yang memiliki akar kuat di kalangan umat dan pesantren, sangat menyambut baik inisiatif ini dan siap mendukung implementasinya demi kemajuan bersama, tambahnya.
Mardiono juga berharap dengan adanya Ditjen Pesantren, berbagai persoalan yang kerap dihadapi pesantren seperti kesetaraan ijazah, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta akses terhadap teknologi dan inovasi dapat teratasi secara lebih sistematis. Peningkatan anggaran dan alokasi sumber daya yang lebih fokus diharapkan mampu mendorong pesantren untuk terus beradaptasi tanpa kehilangan identitas khasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan kesejahteraan para santri dan ulama, sekaligus memastikan bahwa pendidikan pesantren terus melahirkan generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman. PPP optimis bahwa dengan dukungan penuh pemerintah, pesantren akan semakin maju dan menjadi motor penggerak pembangunan nasional.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






