Jakarta, 22 October 2025 – Pusat Ibu Kota Jakarta kembali menjadi titik fokus aksi demonstrasi massal pada hari ini. Ribuan pengunjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat, yang didominasi oleh mahasiswa dan serikat pekerja, dilaporkan menggelar unjuk rasa di sejumlah lokasi vital di Jakarta Pusat. Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) telah mengerahkan sebanyak 615 personel gabungan.
Aksi demonstrasi kali ini, yang direncanakan berlangsung di sekitar kawasan Istana Negara, Patung Kuda Arjuna Wiwaha, hingga Gedung DPR/MPR RI, membawa sejumlah tuntutan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, para demonstran menyuarakan penolakan terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat, khususnya terkait isu ketenagakerjaan dan stabilitas ekonomi nasional. Sejumlah spanduk dan poster mulai terlihat di titik-titik kumpul, menandakan dimulainya persiapan aksi.
Koordinator lapangan dari salah satu aliansi mahasiswa, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk desakan agar pemerintah lebih responsif terhadap aspirasi rakyat. “Kami datang ke sini bukan untuk membuat kerusuhan, tetapi untuk menyuarakan hati nurani rakyat yang merasa dirugikan oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro-rakyat. Kami berharap suara kami didengar dan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Pengerahan Keamanan dan Fokus Pengamanan
Kapolda Metro Jaya, melalui Kabid Humas Kombes Pol. Gatot Santoso, menegaskan bahwa pengerahan personel keamanan bertujuan utama untuk menjaga kondusivitas ibu kota dan memastikan aksi unjuk rasa berjalan tertib dan damai. Sebanyak 615 personel yang dikerahkan terdiri dari unit Sabhara, Lalu Lintas (Lantas), Brimob, serta sejumlah intelijen untuk memantau perkembangan di lapangan.
“Kami telah menyiagakan total 615 personel gabungan untuk mengamankan jalannya demonstrasi hari ini. Fokus kami adalah memastikan tidak ada tindakan anarkis, menjaga keamanan objek vital, serta mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah,” jelas Kombes Pol. Gatot Santoso dalam konferensi pers singkat 22 October 2025 pagi.
“Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang berpartisipasi dalam aksi demonstrasi untuk tetap mematuhi aturan hukum, menyampaikan aspirasi dengan tertib, dan tidak mudah terprovokasi. Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama.”
Personel kepolisian ditempatkan di beberapa titik strategis, termasuk di sekitar ring satu Istana Negara, persimpangan Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, hingga akses menuju Gedung Parlemen. Mereka dilengkapi dengan peralatan standar pengamanan dan juga tim negosiator untuk berdialog dengan massa aksi.
Dampak dan Antisipasi Arus Lalu Lintas
Pengerahan massa dan penjagaan ketat oleh aparat diprediksi akan berdampak signifikan pada arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama Jakarta Pusat. Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan skema pengalihan arus jika diperlukan, terutama di Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Veteran, dan sekitar Bundaran HI.
Masyarakat pengguna jalan diimbau untuk menghindari rute-rute yang menjadi lokasi demonstrasi atau mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Informasi terkini mengenai situasi lalu lintas akan terus disampaikan melalui berbagai kanal komunikasi resmi pihak kepolisian. “Kami menyarankan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum atau menunda perjalanan ke area tersebut jika tidak mendesak. Pantau terus informasi lalu lintas dari petugas kami,” tambah Kombot Pol. Gatot.
Situasi di beberapa titik kumpul saat ini dilaporkan masih kondusif, dengan massa mulai berdatangan secara bertahap. Aparat keamanan akan terus memantau dan mengamankan jalannya demonstrasi hingga tuntas, memastikan bahwa hak konstitusional warga untuk menyampaikan pendapat di muka umum dapat terlaksana tanpa mengganggu ketertiban umum.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






