Home / News / Cak Imin Apresiasi Program Gizi Nasional di Tapanuli Tengah, Tekankan Disiplin Dapur

Cak Imin Apresiasi Program Gizi Nasional di Tapanuli Tengah, Tekankan Disiplin Dapur

Muhaimin Iskandar, tokoh politik nasional yang akrab disapa Cak Imin, baru-baru ini menyoroti keberhasilan implementasi program pemenuhan gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tapanuli Tengah. Dalam kunjungannya, 21 October 2025, Cak Imin menyebut program ini sebagai bagian dari inisiatif “Program Makanan Bergizi (MBG)” berskala raksasa yang memiliki dampak nyata dan langsung bagi kesejahteraan rakyat. Keberhasilan Tapanuli Tengah dalam menerapkan manajemen pengelolaan makanan yang efisien dan higienis, menurutnya, patut menjadi contoh bagi daerah lain di seluruh Indonesia.

Tapanuli Tengah: Model Efisiensi dan Higienitas Gizi

Kunjungan kerja Cak Imin ke fasilitas SPPG di Tapanuli Tengah bukan sekadar agenda rutin, melainkan sebuah peninjauan langsung terhadap efektivitas program gizi yang digulirkan pemerintah. Beliau secara spesifik mengapresiasi cara SPPG setempat mengelola seluruh rantai pasok makanan, mulai dari pengadaan bahan baku, proses persiapan, pengolahan, hingga penyajian. Pengelolaan yang tertata rapi, sistematis, serta berorientasi pada standar kebersihan tinggi menjadi poin penting yang diamati dan dipuji oleh Cak Imin. Ini menunjukkan bahwa program yang dirancang untuk menjamin asupan gizi seimbang bagi masyarakat dapat dilaksanakan dengan optimal di tingkat lokal.

Efisiensi dalam pengelolaan makanan tidak hanya berkaitan dengan penghematan anggaran, tetapi juga memastikan bahwa setiap porsi makanan yang disalurkan memiliki nilai gizi maksimal dan tepat sasaran. Higienitas, di sisi lain, adalah fondasi utama untuk mencegah kontaminasi dan penyakit bawaan makanan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil yang menjadi target utama program gizi. Keberhasilan SPPG Tapanuli Tengah dalam memadukan kedua aspek ini menjadikan mereka sebagai mercusuar praktik terbaik dalam implementasi Program Makanan Bergizi nasional. Hal ini menegaskan bahwa dengan perencanaan matang dan eksekusi yang disiplin, dampak positif program dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat penerima manfaat.

Disiplin Dapur: Kunci Utama Keberlanjutan Program

Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga menyampaikan pesan penting terkait keberlanjutan dan kualitas program. Beliau secara tegas menekankan bahwa setiap individu yang bertanggung jawab atas pengelolaan dapur, atau “kepala dapur,” harus memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya detail dalam setiap tahapan proses pengolahan makanan untuk menjaga standar kualitas dan keamanan pangan.

“Program raksasa seperti MBG yang bertujuan untuk memberikan gizi terbaik bagi rakyat ini akan sangat tergantung pada detail terkecil di lapangan,” ujar Cak Imin. Beliau menambahkan:

Setiap kepala dapur yang terlibat dalam program ini harus memiliki disiplin tinggi, tidak hanya dalam proses memasak, tetapi juga dalam pengelolaan bahan baku, kebersihan lingkungan, hingga distribusi makanan. Tanpa disiplin ini, tujuan mulia program bisa tergerus dan tidak mencapai dampak maksimal yang kita harapkan.

Penekanan pada disiplin ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan makanan segar dan berkualitas, penimbangan yang akurat, metode memasak yang benar untuk menjaga nutrisi, hingga kebersihan personal para petugas dapur dan sanitasi area kerja. Disiplin adalah fondasi yang memastikan bahwa setiap hidangan yang disajikan aman, bergizi, dan memenuhi standar yang ditetapkan. Ini bukan hanya masalah teknis, tetapi juga komitmen moral untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, keberhasilan program nasional yang ambisius ini akan sangat bergantung pada implementasi yang konsisten dan disiplin di setiap unit pelayanan.

Program Makanan Bergizi (MBG) yang disebut Cak Imin sebagai inisiatif raksasa ini diharapkan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan akses terhadap makanan yang layak dan bergizi. Keberhasilan Tapanuli Tengah menunjukkan bahwa target ini bukan mustahil, asalkan ada komitmen kuat dan manajemen yang profesional. Dengan menjadikan SPPG Tapanuli Tengah sebagai percontohan, diharapkan daerah-daerah lain dapat mengadopsi praktik terbaik ini, sehingga visi besar pemerintah untuk meningkatkan status gizi nasional dapat terwujud secara merata dan berkelanjutan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: