JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menyoroti isu krusial pengelolaan sumber daya air di tanah air. Dalam sebuah forum diskusi strategis mengenai ketahanan pangan nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 20 October 2025, Presiden Prabowo menegaskan bahwa meskipun Indonesia diberkahi kekayaan air yang melimpah ruah, kemampuan negara dalam mengelolanya masih jauh dari optimal, bahkan kerap berujung pada bencana banjir.
Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi reformasi tata kelola air yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Prabowo memandang bahwa pengelolaan air bukan hanya sekadar urusan teknis, melainkan fondasi utama bagi pencapaian ketahanan pangan, energi, dan keberlanjutan lingkungan hidup. Kekayaan air yang seharusnya menjadi modal utama pembangunan, justru seringkali berubah menjadi ancaman saat musim penghujan tiba, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang signifikan di berbagai wilayah.
Fokus pada Ketahanan Pangan dan Urgensi Pengelolaan Air
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo secara khusus menekankan hubungan erat antara ketersediaan air yang terkontrol dengan stabilitas ketahanan pangan nasional. Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian, sebagai tulang punggung penyedia kebutuhan pokok, sangat bergantung pada sistem irigasi yang memadai dan pasokan air yang terjamin sepanjang tahun. “Kita punya air yang sangat banyak, tapi kita sering tidak pandai mengaturnya. Akibatnya, air yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk pertanian malah menjadi banjir yang merugikan,” ujar Prabowo, menyoroti ironi yang terjadi.
Kondisi ini, menurutnya, merupakan paradoks yang harus segera diatasi. Dengan posisi geografis di garis khatulistiwa dan curah hujan tinggi, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan dunia. Namun, minimnya investasi dalam infrastruktur pengairan modern, degradasi daerah aliran sungai (DAS), serta lemahnya koordinasi antarlembaga dalam pengelolaan air, menyebabkan potensi tersebut belum tergarap maksimal. Banyak daerah pertanian masih mengandalkan tadah hujan atau sistem irigasi tradisional yang rentan terhadap perubahan iklim ekstrem.
Menelisik Akar Masalah dan Langkah Ke Depan
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengidentifikasi beberapa akar masalah dalam pengelolaan air. Mulai dari deforestasi di hulu sungai yang mengurangi daya serap tanah dan mempercepat aliran air, sedimentasi waduk dan sungai yang mengurangi kapasitas penampungan, hingga minimnya pembangunan bendungan dan embung baru yang berfungsi sebagai penampung dan pengendali air. Ia juga menyoroti aspek konservasi air tanah dan efisiensi penggunaan air di berbagai sektor yang perlu ditingkatkan secara signifikan.
“Kita tidak bisa membiarkan kekayaan air kita terbuang percuma, menyebabkan banjir di satu tempat, sementara di tempat lain petani kesulitan air. Ini adalah tantangan besar yang membutuhkan pendekatan holistik, investasi besar, dan perubahan pola pikir. Air harus kita kelola sebagai aset strategis untuk masa depan bangsa yang berkelanjutan,” tegas Presiden Prabowo.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan program-program pengelolaan sumber daya air. Hal ini mencakup percepatan pembangunan infrastruktur krusial seperti bendungan, saluran irigasi primer dan sekunder, serta revitalisasi waduk-waduk yang sudah ada. Selain itu, aspek konservasi lingkungan, reboisasi di wilayah hulu, dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga siklus hidrologi juga akan ditingkatkan secara masif sebagai bagian integral dari solusi jangka panjang.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mampu mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda setiap tahun, tetapi juga menjamin ketersediaan air yang cukup untuk pertanian, industri, dan kebutuhan rumah tangga, sekaligus mendukung visi Indonesia sebagai negara maju dan mandiri pangan di masa mendatang. Koordinasi lintas sektoral yang kuat dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan tata kelola air yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






