Home / News / Pelajar Tewas Tenggelam di Cengkareng, Diduga Terlibat Tawuran

Pelajar Tewas Tenggelam di Cengkareng, Diduga Terlibat Tawuran

JAKARTA – Sebuah insiden tragis menimpa seorang pelajar berusia 17 tahun yang ditemukan tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada 11 October 2025. Korban, yang diidentifikasi dengan inisial MAM, diduga kuat merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam aksi tawuran antar kelompok remaja dan melarikan diri saat dikejar warga, sebelum akhirnya terjatuh dan tenggelam di sungai tersebut.

Penemuan jenazah MAM menambah daftar panjang korban akibat fenomena tawuran yang kerap melanda ibu kota. Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini untuk mengungkap kronologi pasti kejadian serta mengidentifikasi pihak-pihak lain yang terlibat dalam insiden berdarah tersebut.

Kronologi dan Penyelidikan Kepolisian

Menurut keterangan awal dari warga sekitar, kejadian bermula ketika dua kelompok remaja terlibat aksi saling serang di sekitar lokasi kejadian. Warga yang resah kemudian berupaya membubarkan tawuran tersebut, membuat para pelaku kocar-kacir melarikan diri ke berbagai arah. Diduga, MAM yang saat itu tengah dikejar-kejar oleh warga, berusaha melompat menyeberangi Kali Green Court atau menyembunyikan diri di area sungai, namun nahas, ia justru tenggelam.

Tim SAR gabungan dan petugas kepolisian berhasil mengevakuasi jenazah MAM beberapa jam setelah laporan diterima. Kondisi korban saat ditemukan mengindikasikan bahwa ia telah berada di dalam air cukup lama. Keluarga korban telah dihubungi dan proses identifikasi lebih lanjut sedang dilakukan.

Kapolsek Cengkareng Kompol S. Nasution menjelaskan bahwa penyelidikan intensif sedang berlangsung. “Kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi mata, baik dari warga maupun rekan-rekan korban yang kemungkinan berada di lokasi. Rekaman CCTV di sekitar TKP juga akan kami periksa untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kejadian ini,” ujarnya.

“Kami menduga korban melarikan diri setelah tawuran dan panik saat dikejar warga, sehingga nekat melompat ke kali. Namun, penyebab pasti kematian akan kami pastikan setelah hasil autopsi keluar. Kami juga berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku tawuran lainnya yang terlibat dalam insiden ini, agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Kompol S. Nasution saat diwawancarai media.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat atau mengetahui adanya rencana tawuran antar kelompok remaja, demi mencegah terjadinya korban lebih lanjut dan menjaga ketertiban lingkungan.

Bahaya Tawuran dan Seruan Pencegahan

Tawuran remaja merupakan masalah sosial yang tidak kunjung usai di berbagai kota besar, termasuk Jakarta. Insiden di Cengkareng ini sekali lagi menyoroti betapa berbahayanya aksi kekerasan antar pelajar yang seringkali berujung pada cedera serius, bahkan kematian, tidak hanya bagi pelaku tetapi juga potensi membahayakan masyarakat sekitar.

Para ahli sosiologi perkotaan seringkali menyoroti faktor-faktor pemicu tawuran seperti kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh negatif dari lingkungan pergaulan, hingga minimnya kegiatan positif bagi remaja di luar jam sekolah. Tragedi yang menimpa MAM ini harus menjadi alarm bagi semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah daerah, untuk lebih serius dalam upaya pencegahan dan pembinaan.

Masyarakat diharapkan untuk proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan yang mengarah pada tawuran kepada pihak berwajib. Sementara itu, peran orang tua dan guru sangat krusial dalam memberikan edukasi tentang bahaya tawuran serta mengawasi pergaulan anak-anak mereka. Tanpa sinergi dari semua elemen, nyawa-nyawa muda akan terus terancam oleh fenomena kekerasan jalanan yang meresahkan ini.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: