Jakarta, 09 October 2025 – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kesiapan pemerintah untuk menggelontorkan berbagai insentif bagi industri pasar modal. Namun, tawaran menggiurkan tersebut hadir dengan syarat mutlak: para pelaku pasar harus terlebih dahulu menertibkan praktik-praktik yang berpotensi merugikan investor kecil, demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap sektor finansial.
Pernyataan tegas Purbaya ini disampaikan di tengah upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan memperdalam pasar keuangan domestik. Indikasi adanya praktik yang tidak sehat atau kurang transparan di pasar modal menjadi sorotan utama, terutama dampaknya terhadap investor ritel yang seringkali rentan terhadap informasi yang tidak seimbang atau manipulasi pasar.
Peringatan Keras untuk Disiplin Pasar
Dalam beberapa kesempatan, Menkeu Purbaya telah menyuarakan keprihatinannya mengenai kurangnya disiplin di beberapa segmen pasar modal. Beliau menekankan bahwa tanpa pasar yang berintegritas dan adil, upaya pemerintah untuk menarik investasi dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan akan terhambat. Ancaman terhadap investor kecil tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mengikis kepercayaan secara keseluruhan terhadap sistem pasar keuangan nasional.
Purbaya tidak segan untuk mengeluarkan peringatan keras bagi pihak-pihak yang masih berupaya mencari celah untuk keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan bersama. Ketegasan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan menjamin perlindungan bagi seluruh partisipan pasar, khususnya mereka yang memiliki modal terbatas.
“Saya rapikan sehingga tidak macam-macam lagi! Insentif itu akan diberikan, tapi tidak akan ada kompromi untuk praktik yang merugikan. Ini demi kebaikan pasar kita bersama,” ujar Purbaya dengan nada tegas, mengisyaratkan keseriusan pemerintah dalam melakukan penegakan aturan.
Insentif dan Harapan Pertumbuhan
Di balik ketegasan tersebut, pemerintah sejatinya memiliki visi besar untuk menjadikan pasar modal sebagai salah satu tulang punggung perekonomian. Purbaya mengisyaratkan bahwa beragam bentuk insentif, mulai dari keringanan pajak hingga dukungan regulasi yang lebih fleksibel, siap diberikan setelah ekosistem pasar modal menunjukkan komitmennya untuk beroperasi secara transparan dan bertanggung jawab.
Insentif ini diharapkan dapat mendorong inovasi, menarik lebih banyak emiten berkualitas, dan meningkatkan likuiditas pasar. Namun, semua itu akan percuma jika fondasi integritas dan perlindungan investor tidak tegak. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memastikan pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tanpa pandang bulu.
Langkah Purbaya ini juga dapat dibaca sebagai sinyal kepada seluruh entitas di bawah pengawasan Kementerian Keuangan, termasuk potensi implikasi terhadap disiplin di lingkungan birokrasi dan institusi lain, untuk senantiasa bekerja sesuai koridor hukum dan etika. Misi untuk ‘merapikan’ dan memastikan tidak ada lagi ‘macam-macam’ bukan hanya berlaku di pasar modal, melainkan juga sebuah filosofi umum dalam tata kelola keuangan negara.
Dengan demikian, pesan Purbaya jelas: transformasi pasar modal menuju arah yang lebih sehat dan berintegritas adalah prasyarat utama untuk bisa menikmati dukungan penuh dari pemerintah. Sebuah era baru disiplin dan akuntabilitas tampaknya akan menjadi ciri khas di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda