Home / News / Pakar IPB Peringatkan Bahaya Radiasi CS-137 Cikande: Ibu Hamil dan Anak Paling Rentan

Pakar IPB Peringatkan Bahaya Radiasi CS-137 Cikande: Ibu Hamil dan Anak Paling Rentan

Jakarta, 05 October 2025 – Ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat dan generasi mendatang kembali mencuat, menyusul peringatan dari seorang pakar nuklir dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai bahaya paparan radiasi Cesium-137 (CS-137). Zat radioaktif yang pernah ditemukan di area Cikande, Banten, ini disoroti memiliki dampak jangka panjang yang mengkhawatirkan, dengan ibu hamil dan anak-anak disebut sebagai kelompok paling rentan.

Peringatan ini menyoroti risiko tidak hanya pada kesehatan langsung, tetapi juga potensi kerusakan genetik yang dapat memengaruhi perkembangan janin dan pertumbuhan anak-anak, bahkan hingga merusak garis keturunan di masa depan. Temuan CS-137 beberapa waktu lalu telah memicu kekhawatiran publik dan mendorong urgensi pemahaman akan ancaman tak terlihat ini, yang memerlukan respons cepat dan komprehensif dari berbagai pihak.

Ancaman Tak Terlihat: Mengapa Ibu Hamil dan Anak Paling Berisiko?

Menurut pakar IPB tersebut, kerentanan ibu hamil dan anak-anak terhadap paparan radiasi CS-137 bukan tanpa alasan mendasar. Ibu hamil membawa janin yang sel-selnya sedang aktif membelah dan membentuk organ-organ vital, menjadikannya sangat sensitif terhadap gangguan eksternal. Paparan radiasi dapat menyebabkan malformasi kongenital, keguguran, atau masalah perkembangan saraf yang serius pada janin yang sedang tumbuh.

Sementara itu, anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang, laju metabolisme yang lebih tinggi, serta organ yang masih dalam tahap pertumbuhan pesat. Paparan radiasi pada mereka dapat merusak DNA sel-sel yang cepat membelah, meningkatkan risiko kanker, terutama leukemia dan tiroid, serta menghambat pertumbuhan dan perkembangan normal. Selain itu, mereka memiliki harapan hidup yang lebih panjang, sehingga dampak jangka panjang dari paparan radiasi, seperti risiko kanker dan masalah genetik, memiliki waktu yang lebih lama untuk termanifestasi.

“Ancaman zat radioaktif tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan, tetapi juga menimbulkan risiko jangka panjang hingga memengaruhi generasi mendatang,” tegas pakar nuklir IPB tersebut, menggarisbawahi urgensi mitigasi risiko yang komprehensif dan berkelanjutan.

Cesium-137 sendiri merupakan isotop radioaktif yang dihasilkan dari fisi nuklir. Dengan waktu paruh sekitar 30 tahun, zat ini dapat bertahan lama di lingkungan, mencemari tanah, air, dan rantai makanan jika tidak ditangani dengan benar. Penemuan sebelumnya di Cikande menjadi pengingat keras akan perlunya pengawasan ketat terhadap material radioaktif dan pengelolaan limbah nuklir yang aman di seluruh wilayah Indonesia.

Langkah Mitigasi dan Peran Lembaga Negara dalam Perlindungan Publik

Menyikapi ancaman ini, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memiliki peran krusial dalam melakukan pemantauan, dekontaminasi, dan edukasi publik. Langkah-langkah preventif dan responsif harus terus ditingkatkan untuk memastikan keamanan masyarakat dari potensi paparan zat berbahaya seperti CS-137, termasuk peningkatan kapasitas laboratorium dan sumber daya manusia dalam deteksi dan penanganan material radioaktif.

Pakar IPB juga mendesak pemerintah dan lembaga terkait untuk tidak lengah dalam mengawasi setiap potensi sumber radiasi dan memastikan protokol keamanan ditegakkan. Edukasi mengenai bahaya radiasi, prosedur evakuasi, serta langkah-langkah perlindungan diri harus terus digalakkan, khususnya di daerah yang berpotensi terpapar atau memiliki riwayat penemuan material radioaktif. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan korban radiasi, termasuk tenaga medis yang terlatih, juga merupakan elemen penting dalam strategi perlindungan publik.

Peringatan dari akademisi IPB ini diharapkan menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil tindakan nyata. Kesehatan generasi kini dan mendatang adalah taruhannya, menuntut kebijakan yang tegas, implementasi yang bertanggung jawab, serta kerja sama lintas sektor dalam mengelola risiko radioaktif demi masa depan yang lebih aman.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: