PAMEKASAN, 27 September 2025 – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, secara resmi mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium yang mengonfirmasi adanya mikroorganisme berbahaya pada sampel makanan yang dikonsumsi puluhan siswa. Makanan tersebut merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya memicu insiden keracunan massal di wilayah tersebut.
Konfirmasi ini menjadi titik terang dalam penyelidikan kasus keracunan yang menimpa para siswa beberapa waktu lalu, di mana puluhan di antaranya mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Hasil uji lab ini menguatkan dugaan awal bahwa masalah sanitasi dan keamanan pangan menjadi penyebab utama insiden yang meresahkan masyarakat Pamekasan.
Hasil Uji Laboratorium Menguak Fakta Mencengangkan
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Dinkes Pamekasan, Kepala Dinas Kesehatan setempat menjelaskan bahwa tim laboratorium telah menganalisis secara mendalam sampel makanan yang dikumpulkan dari lokasi kejadian. “Kami telah menerima laporan final dari laboratorium. Hasilnya menunjukkan adanya kontaminasi mikroorganisme patogen yang memang berpotensi menyebabkan keracunan makanan,” terang seorang perwakilan Dinkes tanpa merinci jenis mikroorganisme tersebut.
Temuan ini secara langsung mengaitkan keracunan yang dialami puluhan siswa dengan makanan yang disajikan melalui program MBG. Program ini, yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak, justru menimbulkan kekhawatiran serius terkait standar keamanannya. Sampel makanan yang diuji meliputi sisa hidangan yang dikonsumsi korban dan juga sampel serupa yang belum disajikan.
Langkah Penanganan dan Evaluasi Program MBG
Menyikapi hasil uji lab ini, Dinkes Pamekasan bersama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait menyatakan komitmen untuk mengambil langkah tegas. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk menelusuri seluruh rantai pasok makanan, mulai dari pemasok bahan baku, proses persiapan, hingga distribusi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi titik kritis kontaminasi dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
“Kami tidak akan mentolerir kelalaian yang membahayakan kesehatan anak-anak kita. Investigasi mendalam sedang berlangsung untuk menelusuri akar masalah, mulai dari penyedia bahan baku hingga proses penyajian. Prioritas utama kami adalah memastikan keamanan pangan dan kesehatan seluruh siswa,” ujar Dr. Budi Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dikutip pada 27 September 2025.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan juga berencana untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Audit mendalam terhadap standar operasional prosedur (SOP) penyediaan makanan, pengawasan kualitas, dan kualifikasi penyedia akan menjadi fokus utama. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan benar-benar aman dan bergizi sesuai dengan tujuan awal program.
Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG dan program serupa di seluruh Indonesia, untuk selalu mengutamakan aspek keamanan pangan demi melindungi kesehatan generasi penerus bangsa.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda