Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan penyegaran di tubuh institusi Bhayangkara. Melalui keputusan strategis yang dikeluarkan pada 26 September 2025, sejumlah perwira tinggi Polri dirotasi untuk mengisi jabatan-jabatan kunci, termasuk posisi Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) dan Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam). Langkah ini menegaskan komitmen Polri dalam menjaga dinamika organisasi serta meningkatkan kinerja dan profesionalisme jajaran.
Rotasi Strategis untuk Penguatan Kinerja Institusi
Dalam daftar mutasi yang beredar, Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin dipercaya mengemban tugas sebagai Wakabareskrim Polri. Sebelumnya, Nunung menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dirtipidkor) Bareskrim Polri. Penunjukan ini menandai kenaikan pangkat dan tanggung jawab yang signifikan di salah satu unit kerja terpenting dalam penegakan hukum Polri.
Selain itu, Irjen Pol. Yuda Gustawan ditunjuk sebagai Kabaintelkam Polri. Yuda Gustawan sebelumnya adalah Direktur Intelijen Keamanan (Dirintelkam) Bareskrim Polri. Penempatannya di posisi ini diharapkan dapat memperkuat fungsi intelijen keamanan negara, khususnya dalam mendeteksi dini potensi ancaman serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Rotasi jabatan ini bukan sekadar pergantian personel, melainkan merupakan bagian dari strategi besar Kapolri untuk memastikan efektivitas dan efisiensi operasional Polri. Dinamika ancaman keamanan yang semakin kompleks, mulai dari kejahatan siber, terorisme, hingga kejahatan transnasional, menuntut adaptasi cepat dan kepemimpinan yang kuat di setiap lini organisasi.
“Rotasi dan promosi jabatan di lingkungan Polri merupakan hal yang lumrah dan bersifat dinamis. Ini adalah bagian dari mekanisme penyegaran organisasi serta upaya peningkatan kapasitas institusi dalam menjawab tantangan keamanan yang terus berkembang. Setiap penempatan telah melalui pertimbangan matang demi penguatan kinerja Polri secara menyeluruh,” ujar sumber internal Polri yang enggan disebut namanya, menjelaskan esensi dari keputusan Kapolri.
Tantangan dan Harapan di Jabatan Baru
Brigjen Nunung Syaifuddin yang kini menjabat Wakabareskrim, akan menghadapi tugas berat membantu Kepala Bareskrim dalam mengoordinasikan berbagai penyelidikan dan penyidikan kasus-kasus besar, mulai dari tindak pidana korupsi, kejahatan siber, hingga kejahatan umum lainnya. Pengalamannya di bidang tindak pidana korupsi diharapkan dapat membawa angin segar dalam penanganan kasus-kasus korupsi yang menjadi perhatian publik.
Sementara itu, Irjen Yuda Gustawan sebagai Kabaintelkam memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas nasional melalui fungsi intelijen. Koordinasi dengan lembaga intelijen lain serta kemampuan analisis yang tajam akan sangat krusial dalam mengantisipasi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Penekanannya pada deteksi dini dan pencegahan akan menjadi kunci keberhasilan unit ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara konsisten mendorong agar setiap personel Polri, terutama yang menduduki jabatan strategis, mampu berinovasi dan bekerja secara profesional sesuai dengan visi Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan). Mutasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para perwira tinggi yang baru untuk menunjukkan kapabilitas terbaiknya, sekaligus membawa dampak positif bagi kinerja Polri secara keseluruhan dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Publik tentu menaruh harapan besar terhadap jajaran baru ini agar dapat membawa Polri semakin dipercaya dan dihormati.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda