Sebuah insiden mengejutkan mengguncang salah satu stasiun komuter di wilayah ibu kota pada 01 December 2025, ketika seorang wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) secara tiba-tiba mendorong seorang petugas keamanan hingga terjatuh. Peristiwa ini memicu kepanikan singkat di antara para penumpang yang sedang menunggu kereta.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, insiden bermula saat petugas keamanan berusaha mendekati wanita tersebut karena perilakunya yang dinilai mencurigakan dan mengganggu ketertiban. Tanpa diduga, wanita itu merespons dengan mendorong kuat petugas keamanan hingga oleng dan terjatuh di peron. Beruntung, petugas keamanan tersebut tidak mengalami cedera serius dan dapat segera berdiri kembali.
Pascakejadian, wanita tersebut diamankan oleh petugas keamanan lainnya dengan bantuan beberapa penumpang yang sigap. Saat ditanyai mengenai identitas dan motif tindakannya, wanita itu memberikan jawaban yang tidak nyambung dan acap kali bergumam, menunjukkan indikasi kuat adanya masalah kesehatan mental. Pihak kepolisian yang tiba di lokasi segera mengambil alih penanganan kasus ini.
Identitas Masih Misteri dan Kendala Investigasi
Hingga saat ini, identitas lengkap wanita pendorong tersebut masih belum diketahui. Pihak kepolisian menghadapi kendala berarti karena wanita tersebut tidak membawa kartu identitas apa pun dan tidak kooperatif selama proses interogasi awal. Upaya untuk mendapatkan informasi pribadi darinya terhambat oleh kondisi mentalnya yang tampak tidak stabil.
Kapolsek setempat yang enggan disebutkan namanya untuk kepentingan penyelidikan, menjelaskan bahwa pihaknya sedang berupaya melacak identitas wanita tersebut melalui berbagai cara, termasuk memeriksa laporan orang hilang di wilayah sekitar dan berkoordinasi dengan dinas sosial setempat. “Kami belum bisa mendapatkan informasi yang jelas dari yang bersangkutan. Dia tidak bisa berkomunikasi secara normal dan tidak membawa identitas. Prioritas kami saat ini adalah memastikan kondisi kesehatannya dan menemukan keluarganya,” ujarnya.
“Kasus seperti ini seringkali rumit. Tanpa identitas dan dengan kondisi mental yang tidak stabil, proses verifikasi bisa memakan waktu. Kami juga harus mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan penanganan yang tepat sesuai prosedur untuk ODGJ.”
Tantangan Penanganan ODGJ di Ruang Publik
Insiden ini kembali menyoroti tantangan besar dalam penanganan individu dengan gangguan jiwa di ruang publik, terutama di fasilitas vital seperti stasiun kereta api. Kehadiran ODGJ tanpa pengawasan atau penanganan yang memadai seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan juga bagi individu itu sendiri.
Pihak pengelola stasiun, melalui kepala stasiun, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak kepolisian serta dinas sosial. “Keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama kami. Kami akan terus memperkuat sistem keamanan dan prosedur penanganan bagi individu yang membutuhkan perhatian khusus, termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk solusi jangka panjang bagi ODGJ di area publik,” jelasnya.
Wanita yang diduga ODGJ tersebut kini telah dibawa ke fasilitas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut dan evaluasi kejiwaan. Diharapkan, dengan penanganan yang tepat, identitasnya dapat segera terungkap dan ia bisa mendapatkan bantuan yang diperlukan, sekaligus mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






