JAKARTA – Wakil Menteri yang membidangi Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, pada 14 December 2025 menegaskan kembali komitmen pemerintah bahwa program transmigrasi yang dijalankan tidak semata-mata mengutamakan kepentingan para transmigran, melainkan secara fundamental bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di wilayah tujuan. Pernyataan ini menggarisbawahi visi pembangunan yang inklusif dan merata, menepis pandangan bahwa program ini hanya menguntungkan pihak pendatang.
Dalam keterangannya di Jakarta, Viva Yoga menjelaskan bahwa filosofi inti program transmigrasi, yang kini berada di bawah koordinasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), telah berevolusi menjadi sebuah pendekatan pembangunan holistik. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada relokasi penduduk dari daerah padat ke daerah kurang padat, tetapi juga pada penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang memberdayakan semua elemen masyarakat di wilayah tersebut.
Visi Inklusif untuk Pembangunan Merata
Viva Yoga menekankan pentingnya sinergi antara transmigran dan warga asli dalam membangun ekosistem sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, program transmigrasi didesain untuk menjadi katalisator pembangunan regional, di mana transmigran membawa keahlian dan semangat baru, sementara masyarakat lokal berperan sebagai pondasi yang kokoh dengan pemahaman mendalam tentang kondisi geografis dan sosial budaya setempat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap jengkal tanah yang dibuka untuk program transmigrasi menjadi lahan subur bagi kesejahteraan bersama. Peningkatan infrastruktur, akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga fasilitas penunjang ekonomi seperti irigasi dan jalan produksi, bukan hanya untuk transmigran baru, melainkan untuk dinikmati seluruh warga di kawasan transmigrasi, termasuk masyarakat adat dan penduduk asli,” ujar Viva Yoga dengan tegas.
Inisiatif ini sejalan dengan Nawa Cita pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Program transmigrasi modern didorong untuk tidak sekadar memindahkan orang, tetapi memindahkan dan menanamkan potensi, membangun komunitas, serta mendorong kemandirian ekonomi.
Dampak Ganda: Kesejahteraan Transmigran dan Warga Lokal
Implementasi di lapangan mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan lahan usaha pertanian, pelatihan keterampilan, hingga pengembangan unit usaha kecil dan menengah (UKM). Program-program pendampingan ini dirancang untuk dapat diakses dan dimanfaatkan oleh transmigran maupun warga lokal, sehingga menciptakan multiplier effect ekonomi yang signifikan.
Contoh nyata dari keberhasilan pendekatan ini adalah terbentuknya desa-desa transmigrasi yang kini menjadi sentra produksi pangan atau komoditas unggulan daerah, di mana produk-produk tersebut dihasilkan dari kolaborasi transmigran dan warga lokal. Fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan pasar desa yang dibangun melalui program ini juga menjadi aset bersama yang meningkatkan kualitas hidup seluruh penghuni kawasan.
Wamentrans Viva Yoga menambahkan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyesuaian program untuk memastikan tujuan inklusif ini tercapai secara optimal. Keterlibatan pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait lainnya, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan jangka panjang program transmigrasi dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh penjuru Indonesia.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






