Home / News / Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Maaf ke Presiden dan Keluarga Usai Kontroversi

Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Maaf ke Presiden dan Keluarga Usai Kontroversi

WAKIL Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer secara mengejutkan menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto pada 22 August 2025, menyusul serangkaian pernyataan kontroversialnya yang memicu polemik publik. Selain permohonan maaf kepada kepala negara, Ebenezer juga secara khusus memohon maaf kepada istri dan anak-anaknya, mengisyaratkan dampak pribadi yang mendalam dari keriuhan politik belakangan ini.

Permohonan maaf ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers singkat di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, yang dipenuhi awak media. Raut wajah Ebenezer terlihat serius, jauh dari kesan biasanya yang dikenal vokal dan lugas. Ia mengakui bahwa pernyataannya, terutama terkait arah kebijakan ketenagakerjaan di awal pemerintahan baru, telah menimbulkan kegaduhan dan potensi salah tafsir.

Polemik Kebijakan dan Kritik Terbuka

Kontroversi bermula beberapa hari lalu ketika Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, mengemukakan pandangannya tentang reformasi serikat pekerja dan potensi peninjauan ulang beberapa regulasi yang baru diterbitkan. Pernyataannya tersebut, yang dianggap sebagian pihak terlalu mendahului kebijakan resmi kabinet atau bahkan berlawanan dengan visi Presiden Prabowo, langsung menuai respons dari berbagai kalangan, termasuk kelompok buruh dan pengamat politik. Beberapa pengamat bahkan menilainya sebagai manuver politik yang kurang tepat di tengah konsolidasi awal pemerintahan baru.

Sumber internal Istana yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa pernyataan Noel telah menarik perhatian serius dari lingkaran terdekat Presiden. “Ada kekhawatiran bahwa komentar tersebut dapat mengganggu harmoni dan fokus pemerintah dalam menjalankan program prioritas,” ujar sumber tersebut. Tekanan untuk mengklarifikasi atau menarik pernyataan tersebut disebut-sebut datang dari berbagai arah, baik dari internal partai koalisi maupun sesama anggota kabinet.

“Saya dengan tulus meminta maaf kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas kegaduhan yang telah saya ciptakan melalui pernyataan-pernyataan saya. Tidak ada niatan sedikit pun untuk mendelegitimasi atau menentang arah kebijakan pemerintah yang dipimpin beliau. Saya berkomitmen penuh untuk mendukung program-program kabinet dan bekerja dalam koridor yang telah ditetapkan,” ucap Immanuel Ebenezer dengan nada menyesal.

Dampak Pribadi dan Komitmen Masa Depan

Di luar hiruk-pikuk politik, Wamenaker Ebenezer juga mengungkapkan penyesalannya kepada keluarga. “Terutama kepada istri dan anak-anak saya, yang mungkin ikut terbebani dan terganggu dengan pemberitaan ini. Saya mohon maaf jika tindakan saya telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi mereka,” imbuhnya, suaranya sedikit bergetar. Permintaan maaf pribadi ini menyoroti sisi manusiawi dari seorang pejabat publik yang kerap berhadapan dengan sorotan media dan tekanan.

Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang posisi dan masa depan Immanuel Ebenezer di kabinet. Meskipun permintaan maafnya terdengar tulus, publik dan elite politik akan mengamati apakah ini akan menjadi akhir dari episode kontroversialnya atau justru menjadi titik balik dalam karir politiknya. Untuk saat ini, Ebenezer menegaskan komitmennya untuk fokus pada tugas-tugas kementerian dan memastikan kebijakan ketenagakerjaan berjalan selaras dengan visi Presiden Prabowo.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: