Presidium Alumni (PA) 212 melalui ketuanya, Ahmad Sobri, secara tegas menyatakan kesiapan mereka untuk ‘pasang badan’ dalam mendukung pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul sebagai bentuk komitmen dalam membantu upaya pemberantasan mafia dan korupsi yang disebut-sebut masih menjadi persoalan krusial di Indonesia.
Dalam keterangannya di Jakarta pada 02 December 2025, Ahmad Sobri menekankan bahwa dukungan ini diberikan dengan harapan besar agar pemerintah baru benar-benar serius dan tidak gentar dalam menjalankan reformasi penegakan hukum dan birokrasi. Ia juga menggarisbawahi potensi adanya tekanan dari kelompok-kelompok yang berkepentingan yang mungkin mencoba menghambat langkah-langkah progresif pemerintah.
Dukungan Penuh untuk Reformasi Pemerintah
Ahmad Sobri menjelaskan bahwa pihaknya siap menjadi garda terdepan apabila implementasi aturan hukum yang berpihak pada keadilan mendapat gangguan. Dukungan ini secara spesifik diarahkan pada agenda pemberantasan mafia dan koruptor yang telah menjadi janji utama Prabowo Subianto selama masa kampanye maupun setelah penetapan sebagai presiden terpilih.
“Kami siap pasang badan, apabila langkah pemerintah menjalankan aturan, khususnya dalam memberantas mafia dan koruptor, mendapat tekanan dari kelompok-kelompok yang berkepentingan,” tegas Ahmad Sobri.
Pernyataan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran dari PA 212 terhadap kekuatan-kekuatan tersembunyi yang mungkin mencoba menggagalkan upaya bersih-bersih di lingkungan pemerintahan dan sektor publik lainnya. Dengan adanya kesiapan untuk ‘pasang badan’, PA 212 ingin mengirimkan pesan bahwa mereka akan menjadi pengawas sekaligus pelindung bagi setiap langkah pemerintah yang dianggap pro-rakyat dan anti-korupsi.
Latar Belakang dan Peran PA 212
PA 212, yang merupakan organisasi payung bagi para alumni Aksi 212 pada tahun 2016, memiliki rekam jejak panjang dalam mengadvokasi isu-isu keagamaan dan kebangsaan, serta seringkali terlibat aktif dalam dinamika politik nasional. Organisasi ini dikenal memiliki basis massa yang signifikan dan pengaruh yang tidak bisa diremehkan dalam lanskap politik Indonesia.
Dukungan mereka terhadap Prabowo Subianto bukanlah hal baru, mengingat PA 212 juga menjadi salah satu elemen pendukung utama Prabowo pada beberapa kontestasi politik sebelumnya. Pernyataan dukungan ini dapat diartikan sebagai sinyal kuat dari kelompok konservatif Islam untuk memberikan legitimasi dan dorongan moral bagi pemerintahan baru dalam menjalankan agenda-agenda reformasi yang dijanjikan, terutama yang berkaitan dengan moralitas publik dan penegakan hukum.
Prabowo Subianto sendiri, dalam berbagai kesempatan, telah berulang kali menyampaikan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif, dan bebas dari praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang tanpa pandang bulu dan pemberantasan mafia di berbagai sektor yang merugikan negara dan rakyat, mulai dari sektor pertambangan, pangan, hingga perdagangan. Kesiapan PA 212 untuk ‘pasang badan’ menunjukkan adanya harapan besar dari sebagian masyarakat agar pemerintah baru benar-benar serius dalam menunaikan janji-janji tersebut dan tidak terpengaruh oleh kepentingan golongan tertentu.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






