Jakarta, 03 December 2025 – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap Dewi Astutik, seorang buron yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Interpol dan merupakan bagian penting dari jaringan sindikat narkotika gembong Fredy Pratama. Penangkapan ini merupakan buah dari kolaborasi intensif antara BNN dan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta (Soetta), yang diawali dari pengungkapan awal di pintu gerbang utama Indonesia tersebut.
Awal Pengungkapan dan Peran Vital Bea Cukai
Operasi penangkapan Dewi Astutik bermula dari deteksi dini dan analisis mendalam yang dilakukan oleh jajaran Bea Cukai Soekarno-Hatta. Sejak beberapa waktu lalu, KPUBC TMP C Soetta telah menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas peredaran narkotika, mengingat Bandara Internasional Soekarno-Hatta seringkali menjadi titik masuk strategis bagi jaringan penyelundup narkoba internasional.
Menurut sumber internal, Bea Cukai Soekarno-Hatta menemukan indikasi kuat adanya aktivitas mencurigakan yang terkait dengan jaringan Fredy Pratama. Informasi awal ini kemudian dikembangkan dan dikoordinasikan secara erat dengan BNN. Sinergi antara kedua lembaga penegak hukum ini terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam melacak dan akhirnya meringkus Dewi Astutik.
“Kerja sama yang erat antara Bea Cukai dan BNN adalah fondasi utama dalam setiap keberhasilan pengungkapan kasus narkotika berskala besar. Deteksi dini dari Bea Cukai di pintu masuk negara sangat krusial, dan BNN siap menindaklanjuti informasi tersebut dengan operasi yang terstruktur hingga tuntas,” ujar seorang pejabat tinggi BNN yang tidak ingin disebutkan namanya, menggarisbawahi pentingnya koordinasi lintas lembaga.
Penyelidikan mendalam yang dilakukan BNN berdasarkan informasi dari Bea Cukai mengungkap bahwa Dewi Astutik memiliki peran vital dalam jaringan Fredy Pratama, terutama dalam mengatur logistik dan distribusi narkotika di beberapa wilayah. Statusnya sebagai buron Interpol dengan Red Notice menunjukkan tingkat kejahatan dan dampak yang signifikan dari aktivitasnya.
Jejak Buronan dan Penindakan Jaringan Fredy Pratama
Fredy Pratama dikenal sebagai gembong narkoba kelas kakap yang jaringannya disinyalir beroperasi secara transnasional, melibatkan peredaran sabu, ekstasi, dan obat-obatan terlarang lainnya dalam jumlah fantastis. Penangkapan Dewi Astutik merupakan pukulan telak bagi jaringan tersebut, mengingat posisinya yang strategis dalam menggerakkan operasional Fredy Pratama.
Pengejaran terhadap Dewi Astutik bukanlah perkara mudah. Sebagai buronan internasional, ia dikenal sangat licin dan kerap berpindah-pindah lokasi untuk menghindari kejaran aparat. Namun, berkat kerja keras tim gabungan intelijen dan lapangan dari BNN, dibantu oleh data dan analisis dari Bea Cukai, persembunyiannya akhirnya terendus dan berhasil dilumpuhkan.
Penangkapan ini diharapkan dapat membuka tabir lebih lebar mengenai modus operandi jaringan Fredy Pratama, termasuk identifikasi anggota lain yang masih buron serta aset-aset hasil kejahatan yang selama ini disembunyikan. BNN menegaskan akan terus berkomitmen untuk memburu seluruh anggota jaringan narkotika, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga berkoordinasi dengan lembaga internasional seperti Interpol untuk menangkap gembong utamanya.
Operasi ini sekali lagi membuktikan efektivitas kolaborasi antarlembaga pemerintah dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman narkotika. BNN dan Bea Cukai menyerukan kepada masyarakat untuk terus berperan aktif melaporkan segala aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba demi terciptanya Indonesia yang bersih dari bahaya narkotika.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda






