PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengambil langkah antisipatif terkait rencana aksi demonstrasi yang dipusatkan di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 28 August 2025. Sebagai respons terhadap potensi kemacetan lalu lintas yang signifikan menuju Stasiun Gambir, sejumlah perjalanan kereta api (KA) jarak jauh dari arah timur dan selatan akan melakukan pemberhentian teknis di Stasiun Jatinegara.
Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan alternatif bagi penumpang serta memastikan kelancaran operasional kereta api di tengah konsentrasi massa aksi yang diperkirakan akan memadati sejumlah ruas jalan protokol ibu kota. Dengan demikian, penumpang memiliki opsi untuk turun lebih awal di Jatinegara dan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir menggunakan moda transportasi lain yang tidak terpengaruh oleh demonstrasi.
Dampak Demo dan Langkah Antisipatif KAI
Manajemen KAI menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan KA jarak jauh di Stasiun Jatinegara merupakan bagian dari prosedur standar dalam menghadapi event besar yang berpotensi mengganggu aksesibilitas ke stasiun utama seperti Gambir. Area sekitar Gambir, yang berdekatan dengan pusat kota dan ring satu, seringkali menjadi titik rawan kemacetan atau bahkan penutupan jalan saat ada aksi unjuk rasa berskala besar.
Langkah ini memastikan bahwa penumpang tidak terjebak dalam kemacetan parah saat menuju Stasiun Gambir. Bagi penumpang yang bertujuan ke Gambir, mereka tetap memiliki pilihan untuk melanjutkan perjalanan hingga Gambir. Namun, opsi turun di Jatinegara dapat menjadi solusi efektif untuk menghindari waktu tempuh yang lebih lama akibat padatnya lalu lintas darat.
“Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi risiko kemacetan lalu lintas yang parah di sekitar area Stasiun Gambir dan jalur menuju ke sana akibat adanya konsentrasi massa aksi,” ujar perwakilan KAI dalam keterangan resminya. “Kami berkomitmen untuk tetap memastikan perjalanan penumpang tetap lancar dan tepat waktu, serta memberikan opsi turun yang lebih strategis bagi masyarakat yang ingin menghindari area padat demo.”
KAI menambahkan bahwa rekayasa pola operasi ini telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, termasuk aparat keamanan dan Dinas Perhubungan, untuk menjamin kelancaran dan keamanan seluruh proses. Penyesuaian ini bersifat sementara dan akan diberlakukan selama kondisi dianggap rawan gangguan transportasi darat menuju Stasiun Gambir.
Rekomendasi bagi Penumpang dan Pola Operasi
Untuk perjalanan KA jarak jauh yang datang dari arah timur, seperti dari Surabaya, Solo, Yogyakarta, atau Cirebon, serta dari arah selatan seperti Bandung, kereta-kereta tersebut akan dijadwalkan untuk berhenti di Stasiun Jatinegara. Ini berlaku untuk kelas layanan eksekutif, bisnis, maupun ekonomi.
KAI mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang akan bepergian pada 28 August 2025 untuk memeriksa kembali jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api mereka melalui aplikasi KAI Access atau situs resmi KAI. Penumpang juga disarankan untuk datang lebih awal ke stasiun atau mempertimbangkan opsi turun di Jatinegara jika tujuan akhirnya di sekitar Jakarta Timur atau ingin melanjutkan perjalanan menggunakan KRL Commuter Line, TransJakarta, atau taksi daring yang tersedia di Jatinegara.
Meskipun ada pemberhentian tambahan di Jatinegara, KAI memastikan bahwa tidak ada perubahan pada jadwal keberangkatan KA dari Stasiun Gambir. Kereta api yang telah berhenti di Jatinegara akan melanjutkan perjalanannya ke Gambir sesuai jadwal. Namun, KAI tetap menyarankan agar penumpang memanfaatkan opsi turun di Jatinegara untuk efisiensi waktu, terutama jika akses darat ke Gambir diperkirakan akan sangat padat.
Kebijakan ini menunjukkan kesigapan KAI dalam mengantisipasi dinamika sosial di ibu kota, demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan setianya. Penumpang diharapkan dapat memaklumi dan menyesuaikan rencana perjalanan mereka sesuai dengan informasi terbaru dari KAI.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
