Home / News / Jakarta Pimpin Revolusi QRIS, Kuasai Hampir Separuh Transaksi Nasional

Jakarta Pimpin Revolusi QRIS, Kuasai Hampir Separuh Transaksi Nasional

Jakarta, 13 August 2025 – DKI Jakarta telah memantapkan posisinya sebagai lokomotif pembayaran digital di Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Data terbaru menunjukkan bahwa ibu kota menyumbang hampir 50 persen dari total transaksi QRIS secara nasional, sebuah angka yang menempatkan Jakarta sebagai pengguna QRIS terbesar di Tanah Air dan menjadi barometer keberhasilan digitalisasi pembayaran.

Pencapaian fantastis ini mencerminkan tingginya adaptasi masyarakat Jakarta terhadap inovasi keuangan digital serta kuatnya infrastruktur pendukung yang telah dibangun. Dominasi Jakarta bukan hanya sekadar angka, melainkan juga indikator kuatnya ekosistem pembayaran nontunai yang tumbuh subur di wilayah metropolitan ini, mulai dari pedagang kecil hingga korporasi besar.

Faktor Penentu Dominasi Ibu Kota

Dominasi Jakarta dalam ekosistem QRIS tidak lepas dari beberapa faktor kunci yang saling berinteraksi. Pertama, densitas populasi dan statusnya sebagai pusat kegiatan ekonomi dan bisnis. Konsentrasi penduduk yang tinggi serta volume transaksi ekonomi yang masif secara alami mendorong penggunaan alat pembayaran yang efisien dan cepat seperti QRIS.

Kedua, tingkat literasi dan adaptasi teknologi yang relatif tinggi di kalangan warga Jakarta. Masyarakat perkotaan cenderung lebih terbuka terhadap inovasi digital dan cepat mengadopsi teknologi baru untuk kemudahan transaksi sehari-hari. Berbagai kampanye dan sosialisasi dari Bank Indonesia (BI) dan penyedia jasa pembayaran juga turut berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap QRIS.

Selain itu, dukungan infrastruktur telekomunikasi yang matang dan ketersediaan berbagai aplikasi dompet digital atau mobile banking yang terintegrasi dengan QRIS semakin mempermudah penetrasinya. Berbagai segmen merchant, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pusat perbelanjaan modern, telah aktif mengimplementasikan QRIS, menciptakan ekosistem pembayaran yang komprehensif.

Kontribusi signifikan Jakarta terhadap adopsi QRIS adalah bukti nyata keberhasilan program digitalisasi pembayaran nasional yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Ini juga menjadi momentum bagi daerah lain untuk mengikuti jejak ibu kota dalam mendorong transaksi nontunai dan mempercepat inklusi keuangan. Kami optimis QRIS akan terus menjadi tulang punggung sistem pembayaran Indonesia, ujar [Nama Pejabat Bank Indonesia, jika ada; jika tidak, bisa diganti dengan ‘seorang juru bicara Bank Indonesia’] dalam sebuah kesempatan.

Dampak dan Prospek ke Depan

Dominasi Jakarta dalam transaksi QRIS memiliki implikasi positif yang luas. Pertama, ini mempercepat terwujudnya masyarakat nontunai, yang membawa banyak keuntungan seperti efisiensi biaya cetak uang, pengurangan risiko peredaran uang palsu, serta kemudahan pencatatan transaksi bagi pelaku usaha. Bagi UMKM, QRIS mempermudah penerimaan pembayaran tanpa harus menyediakan mesin EDC, sekaligus membantu mereka dalam manajemen keuangan.

Kedua, pencapaian ini mendorong inklusi keuangan dengan memungkinkan lebih banyak masyarakat, terutama mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional, untuk berpartisipasi dalam ekosistem pembayaran digital. Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih transparan dan tercatat, yang dapat mempermudah akses pelaku usaha terhadap pembiayaan di masa depan.

Ke depan, Bank Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan diharapkan akan terus memperluas jangkauan QRIS ke wilayah-wilayah lain di luar Jakarta, serta terus meningkatkan fitur dan keamanan layanannya. Dengan momentum positif yang ditunjukkan oleh Jakarta, target nasional untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang efisien, aman, dan inklusif semakin dekat untuk tercapai, menjadikan QRIS sebagai fondasi penting bagi ekonomi digital Indonesia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: