Seoul, 14 August 2025 – Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, istri Presiden Yoon Suk Yeol, telah ditahan oleh pihak berwenang atas dugaan keterlibatan dalam sejumlah kasus korupsi dan manipulasi harga saham. Penahanan yang mengejutkan ini memicu gelombang kejutan di kancah politik Korea Selatan dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kepemimpinan Presiden Yoon Suk Yeol.
Kantor Kejaksaan Agung Seoul mengonfirmasi bahwa penahanan Kim Keon Hee dilakukan setelah pertimbangan mendalam mengenai kekhawatiran serius bahwa ia dapat menghancurkan barang bukti atau memengaruhi saksi. Langkah ini menandai perkembangan dramatis dalam serangkaian penyelidikan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan seringkali menjadi sasaran kritik dari pihak oposisi.
Kronologi dan Tuduhan Kunci
Dugaan utama yang menjerat Kim Keon Hee meliputi manipulasi harga saham perusahaan otomotif Deutsch Motors pada periode 2009-2012. Ia dituduh terlibat dalam skema perdagangan saham ilegal untuk menaikkan harga saham perusahaan, menghasilkan keuntungan tidak wajar. Selain itu, Kim Keon Hee juga menghadapi tuduhan penerimaan suap dan pelanggaran Kode Etik Pejabat Publik terkait transaksi bisnis yang melibatkan nama dan posisinya.
Penyelidikan atas kasus Deutsch Motors telah dibuka kembali beberapa kali di masa lalu, namun Kim Keon Hee selalu lolos dari jeratan hukum atau dakwaan formal. Pihak oposisi secara konsisten menuntut penyelidikan yang lebih agresif dan transparan terhadap Ibu Negara, menyoroti apa yang mereka sebut sebagai “impunitas” bagi keluarga presiden.
Penahanan kali ini menunjukkan adanya bukti baru yang meyakinkan pihak kejaksaan untuk mengambil langkah yang lebih tegas. Sumber anonim dari kejaksaan menyatakan bahwa ditemukan indikasi kuat adanya upaya penghilangan jejak dan komunikasi yang mencurigakan yang mengarah pada keputusan penahanan.
Reaksi Politik dan Dampak pada Citra Presiden
Kabar penahanan Ibu Negara Kim Keon Hee sontak memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Partai-partai oposisi menyerukan akuntabilitas penuh dan mendesak Presiden Yoon Suk Yeol untuk tidak menghalangi proses hukum. Mereka menyatakan bahwa insiden ini merusak kredibilitas pemerintahan dan mengikis kepercayaan publik.
“Langkah penahanan ini menandai titik krusial dalam sejarah peradilan Korea Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum, bahkan keluarga presiden sekalipun. Ini adalah ujian integritas bagi seluruh sistem peradilan kita,” ujar seorang analis politik independen, Dr. Lee Hwa-jung.
Di sisi lain, kantor kepresidenan belum memberikan pernyataan resmi mengenai penahanan tersebut, selain menegaskan bahwa mereka akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Namun, insiden ini diperkirakan akan memberikan tekanan politik yang luar biasa pada Presiden Yoon, yang popularitasnya memang sudah mengalami pasang surut.
Masa depan politik Presiden Yoon Suk Yeol kini dipertaruhkan. Penahanan istrinya berpotensi memicu gelombang protes publik dan semakin memperburuk hubungan antara pemerintah dan oposisi, menjadikan lanskap politik Korea Selatan kian volatil. Proses hukum terhadap Kim Keon Hee diperkirakan akan memakan waktu lama dan menjadi sorotan utama media nasional dan internasional.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda