Home / News / Ibas Dorong Digitalisasi UMKM Gula Jawa Pacitan: Perluas Pasar dan Jaga Tradisi

Ibas Dorong Digitalisasi UMKM Gula Jawa Pacitan: Perluas Pasar dan Jaga Tradisi

Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, atau akrab disapa Ibas, menyatakan komitmennya dalam mendorong transformasi digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) gula jawa di Pacitan, Jawa Timur. Inisiatif yang diungkapkan pada 08 August 2025 ini difokuskan untuk membantu para pelaku usaha lokal, khususnya di Desa Widoro, yang selama ini masih mengandalkan metode produksi tradisional, agar mampu bersaing di era ekonomi digital yang semakin pesat.

Dukungan ini dianggap krusial mengingat sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional, termasuk di Pacitan. Di Desa Widoro sendiri, setidaknya 20 pelaku usaha gula jawa masih berpegang teguh pada warisan turun-temurun dalam mengolah nira menjadi gula merah berkualitas. Namun, keterbatasan akses pasar dan minimnya pemanfaatan teknologi menjadi tantangan utama yang menghambat pertumbuhan mereka. Melalui dorongan digitalisasi, diharapkan UMKM Pacitan dapat membuka cakrawala pasar yang lebih luas, menjangkau konsumen di berbagai daerah bahkan hingga ke kancah internasional.

Transformasi Menuju Pasar Global

Ibas menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah keharusan bagi UMKM untuk tetap relevan dan kompetitif. Dengan adopsi teknologi digital, para produsen gula jawa tradisional di Pacitan dapat memasarkan produk mereka melalui platform e-commerce, media sosial, atau bahkan situs web pribadi. Hal ini akan memangkas rantai distribusi yang panjang, memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan margin keuntungan.

Pemanfaatan teknologi juga mencakup sistem pembayaran digital yang lebih efisien dan aman, serta pengembangan konten pemasaran yang menarik untuk mempromosikan keunikan dan kualitas gula jawa Pacitan. Inisiatif ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dalam pengemasan dan branding produk agar lebih menarik bagi pasar modern, tanpa menghilangkan esensi tradisi yang telah diwarisi.

“Kami ingin melihat produk gula jawa Pacitan yang kaya akan tradisi ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di tengah gempuran modernisasi,” ujar Edhie Baskoro Yudhoyono. “Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membuka peluang baru, meningkatkan efisiensi, dan yang terpenting, meningkatkan kesejahteraan para petani dan pelaku UMKM kita. Ini adalah langkah nyata untuk melestarikan warisan leluhur sekaligus berinovasi.”

Meningkatkan Kesejahteraan dan Pelestarian Budaya

Langkah digitalisasi ini bukan sekadar upaya pemasaran, melainkan juga bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Pacitan secara berkelanjutan. Dengan terbukanya akses pasar yang lebih luas, diharapkan pendapatan para pelaku UMKM gula jawa dapat meningkat signifikan, yang pada gilirannya akan memperbaiki kualitas hidup mereka. Peningkatan permintaan juga dapat mendorong peningkatan produksi, yang akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Lebih jauh lagi, inisiatif ini juga menjadi upaya penting dalam melestarikan tradisi pembuatan gula jawa yang telah berlangsung turun-temurun. Dengan adanya dukungan digital, generasi muda diharapkan akan semakin tertarik untuk melanjutkan usaha ini, melihat potensi ekonomi yang lebih cerah, sehingga warisan budaya dan keahlian lokal ini tidak lekang oleh waktu dan dapat terus diwariskan. Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Dukungan terhadap UMKM, khususnya dalam adaptasi digital, merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat lokal.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: