Home / News / Gunung Salak Terancam Gundul: Menteri LHK Gandeng Tokoh Publik Berantas Pembalakan Liar

Gunung Salak Terancam Gundul: Menteri LHK Gandeng Tokoh Publik Berantas Pembalakan Liar

Kawasan konservasi vital Gunung Salak di Jawa Barat kembali menghadapi ancaman serius. Dugaan pembalakan liar dan perusakan lahan di kaki gunung, tepatnya di Blok Cangkuang, Desa Cidahu, Kabupaten Sukabumi, telah menarik perhatian serius dari pemerintah pusat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti praktik ilegal yang mengancam kelestarian ekosistem tersebut. Dalam upaya penegakan hukum ini, Menteri Hanif bahkan menggandeng tokoh publik yang dikenal peduli lingkungan, Dedi Mulyadi, untuk bersama-sama memerangi kejahatan kehutanan.

Ancaman Deforestasi di Kaki Gunung Salak

Laporan awal mengenai dugaan perusakan lahan di Blok Cangkuang, yang merupakan bagian dari zona penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), mengindikasikan aktivitas penebangan pohon ilegal yang masif. Praktik pembalakan liar ini tidak hanya merusak vegetasi, tetapi juga mengancam keseimbangan ekosistem, termasuk habitat flora dan fauna endemik. Gunung Salak, sebagai salah satu penyedia air vital bagi sebagian besar wilayah Jawa Barat, sangat rentan terhadap dampak deforestasi, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor.

Menteri Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap setiap upaya perusakan lingkungan. Ia menyoroti pentingnya menjaga kelestarian Gunung Salak sebagai paru-paru dan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya. “Kami telah menerima laporan mengenai dugaan perusakan lahan di kaki Gunung Salak. Ini adalah masalah serius yang tidak bisa kita biarkan. Integritas hutan kita harus tetap terjaga demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Hanif dalam keterangannya di Jakarta pada 02 August 2025.

“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk perusakan lingkungan, terutama di kawasan konservasi vital seperti Gunung Salak ini. Tindakan tegas akan diambil terhadap para pelaku yang berani merusak kelestarian alam demi keuntungan pribadi. Kami akan bekerjasama dengan seluruh elemen, termasuk masyarakat dan tokoh publik, untuk memastikan hukum ditegakkan.”

Kolaborasi Penegakan Hukum dan Dampak Lingkungan

Keterlibatan Dedi Mulyadi, yang dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam isu lingkungan dan advokasi masyarakat, diharapkan dapat memperkuat upaya penegakan hukum dan pengawasan di lapangan. Dedi Mulyadi sendiri sebelumnya telah secara aktif menyoroti berbagai isu lingkungan di Jawa Barat dan memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan masyarakat pedesaan. Kolaborasi antara Kementerian LHK dan tokoh publik seperti Dedi Mulyadi diharapkan dapat menciptakan efek jera bagi para pelaku dan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Perusakan hutan di Gunung Salak memiliki dampak berantai yang mengerikan. Selain potensi bencana alam, deforestasi juga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air, dan perubahan iklim mikro. Kawasan Blok Cangkuang, sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan pemukiman warga, semakin memperparah risiko bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, langkah cepat dan terkoordinasi dari Kementerian LHK, didukung oleh berbagai pihak, menjadi krusial untuk menghentikan laju kerusakan dan memulihkan kondisi lingkungan yang telah terganggu. Pemerintah juga menyerukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas ilegal yang mengancam kelestarian hutan dan lingkungan di Indonesia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: