Home / News / Terobosan Kemenag: MHQ Internasional Pertama untuk Penyandang Disabilitas Netra

Terobosan Kemenag: MHQ Internasional Pertama untuk Penyandang Disabilitas Netra

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mencetak sejarah baru dengan akan digelarnya Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional yang secara khusus diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. Ajang perdana ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mendorong inklusivitas dan memberikan ruang bagi talenta-talenta luar biasa dari seluruh dunia.

Penyelenggaraan MHQ Internasional ini menandai komitmen serius Kemenag dalam memastikan setiap warga negara, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berprestasi di kancah global. Sebuah inisiatif yang disambut hangat oleh berbagai kalangan, menunjukkan perhatian negara terhadap hak-hak penyandang disabilitas dalam mengembangkan potensi spiritual dan akademik mereka.

Membuka Gerbang Inklusivitas dan Bakat Global

MHQ Internasional ini, yang rencananya akan diselenggarakan di Jakarta pada 27 August 2025 mendatang, bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah platform untuk merayakan semangat, ketekunan, dan kecintaan para peserta terhadap Al-Qur’an. Ini adalah kali pertama Kemenag menggelar ajang berskala internasional yang secara spesifik menargetkan penyandang disabilitas netra, menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berprestasi.

Para peserta diharapkan datang dari berbagai negara, membawa kisah inspiratif mereka dalam menghafal kalam ilahi meskipun dengan keterbatasan penglihatan. Mereka adalah duta-duta Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa ketekunan dan keimanan dapat melampaui segala rintangan fisik. Penyelenggaraan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri, untuk lebih peduli dan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan potensi penyandang disabilitas.

“Musabaqah ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai kemuliaan. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa penyandang disabilitas netra memiliki kemampuan luar biasa dalam menghafal Al-Qur’an dan layak mendapatkan panggung internasional. Ini adalah langkah konkret Kemenag dalam mewujudkan prinsip keadilan dan inklusivitas,” ungkap seorang pejabat Kemenag, menggarisbawahi esensi dari gelaran akbar ini.

Harapan dan Dampak Jangka Panjang

Selain sebagai ajang kompetisi, MHQ Internasional ini juga dirancang sebagai forum silaturahmi dan pertukaran budaya antarnegara. Para peserta dan pendamping akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Mereka akan pulang dengan membawa tidak hanya pengalaman berkompetisi, tetapi juga jalinan persahabatan yang kuat dan inspirasi baru.

Kemenag berharap, gelaran perdana ini akan menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan dan terus berkembang, menarik lebih banyak peserta dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Diharapkan pula, kesuksesan MHQ ini dapat memicu lahirnya program-program serupa di tingkat nasional dan regional, semakin memperkuat ekosistem dukungan bagi penyandang disabilitas di Indonesia dan di seluruh dunia.

Persiapan untuk MHQ Internasional ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari organisasi disabilitas, lembaga pendidikan keagamaan, hingga masyarakat umum. Panitia telah bekerja keras memastikan semua aspek, mulai dari akomodasi yang aksesibel, transportasi, hingga teknis pelaksanaan Musabaqah, memenuhi standar internasional dan kenyamanan para peserta. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh, MHQ Internasional untuk penyandang disabilitas netra ini diharapkan dapat berjalan sukses dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak, membuka jalan bagi lebih banyak kesempatan bagi mereka yang selama ini mungkin terpinggirkan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Tagged: