Seorang kepala cabang sebuah bank BUMN berinisial IP, ditemukan tewas dalam kondisi yang mengindikasikan pembunuhan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 21 August 2025. Peristiwa tragis ini mengguncang rekan kerja dan kerabat almarhum yang mengenalnya sebagai pribadi yang komunikatif dan tidak memiliki musuh.
Pihak kepolisian tengah mendalami motif di balik kematian mendadak pria yang baru-baru ini menempati posisi strategis di salah satu cabang bank pelat merah tersebut.
Sosok Komunikatif dan Tanpa Musuh
Kabar duka ini pertama kali terkonfirmasi dari kesaksian Wigo, rekan kerja senior almarhum IP di bank yang sama. Wigo mengungkapkan rasa terkejutnya atas insiden yang menimpa IP, mengingat kepribadian almarhum yang dikenal sangat baik di lingkungan profesional maupun pribadi.
“Kami benar-benar syok mendengar kabar ini. Almarhum IP itu orangnya sangat komunikatif, ramah ke semua orang, dan sejauh yang kami tahu, tidak punya musuh. Selama bekerja bersama beliau, tidak pernah ada indikasi masalah pribadi atau konflik dengan siapa pun. Beliau sangat profesional dan terbuka,” ujar Wigo dengan nada pilu.
Menurut Wigo, sifatnya yang ramah dan terbuka membuat IP mudah bergaul dan disenangi banyak kolega. Kepergiannya secara mendadak dan tragis menyisakan duka mendalam serta tanda tanya besar di benak rekan-rekan kerjanya mengenai motif di balik pembunuhan ini.
Penyelidikan Intensif oleh Kepolisian
Tim penyidik dari Polres Jakarta Pusat telah diterjunkan untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan IP. Penyelidikan awal telah dilakukan di sekitar lokasi penemuan jenazah dan beberapa saksi, termasuk rekan kerja dan keluarga korban, telah dimintai keterangan untuk mengumpulkan petunjuk.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan investigasi, menyatakan bahwa pihaknya masih terus bekerja keras untuk mengungkap motif sebenarnya di balik peristiwa ini. “Kami sedang mengumpulkan semua bukti di lapangan, menganalisis rekaman CCTV di sekitar lokasi, dan mendalami keterangan para saksi. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa almarhum IP belakangan ditempatkan di cabang Cempaka Putih sebagai kepala cabang. Rotasi jabatan, seperti yang disampaikan Wigo, adalah prosedur standar dan wajar terjadi di lingkungan bank BUMN untuk pengembangan karir dan pemerataan pengalaman. Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah rotasi jabatan ini memiliki korelasi dengan insiden tragis yang menimpa IP atau tidak.
Kasus ini menjadi prioritas bagi kepolisian untuk segera diungkap demi memberikan keadilan bagi keluarga korban dan menjaga keamanan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwajib jika memiliki pengetahuan terkait kasus ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda