Kecanduan gawai dan permainan digital seperti Roblox menjadi isu yang semakin meresahkan di kalangan orang tua Indonesia. Fenomena ini, jika tidak ditangani dengan baik, berpotensi memengaruhi tumbuh kembang anak secara fisik maupun mental. Menanggapi urgensi tersebut, Wakil Menteri Pembangunan dan Kesejahteraan (Wamen Dukbangga) Isyana menyerukan pendekatan proaktif melalui aktivitas fisik di luar ruang sebagai solusi efektif.
Menurut Isyana, keterlibatan aktif orang tua dalam mengajak anak berolahraga dan terpapar sinar matahari tidak hanya sekadar aktivitas fisik. Lebih dari itu, langkah ini merupakan kunci untuk memicu produksi dopamin alami dalam tubuh anak. Dopamin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, esensial untuk kesehatan fisik dan mental anak, membantu mereka mengatasi ketergantungan pada layar digital dan mengembangkan keseimbangan hidup.
Tantangan Kecanduan Layar Digital pada Anak
Era digital membawa kemudahan akses informasi dan hiburan, namun juga menimbulkan tantangan baru, terutama bagi perkembangan anak-anak. Permainan daring interaktif seperti Roblox, dengan dunianya yang imersif dan elemen sosialnya, kerap kali membuat anak-anak terlena hingga sulit melepaskan diri dari layar gawai. Data menunjukkan peningkatan waktu layar (screen time) pada anak secara global, termasuk di Indonesia, memicu kekhawatiran serius di kalangan ahli kesehatan dan pendidikan.
Berbagai penelitian menunjukkan peningkatan waktu layar yang berlebihan pada anak berkorelasi dengan risiko masalah kesehatan fisik seperti obesitas, gangguan penglihatan, dan gangguan tidur. Selain itu, dampak psikologis yang muncul meliputi penurunan kemampuan sosial, kecemasan, depresi, serta kesulitan berkonsentrasi di lingkungan belajar. Kecanduan gawai juga seringkali mengakibatkan anak-anak kurang bergerak, mengabaikan interaksi tatap muka, dan bahkan menarik diri dari aktivitas sosial di dunia nyata.
Dalam pernyataannya yang dikutip 09 August 2025, Isyana menegaskan, “Paparan sinar matahari dan olahraga mampu menghasilkan dopamin alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak, membantu mereka melepaskan diri dari jerat layar digital dan kembali terhubung dengan dunia nyata.”
Pentingnya Peran Aktif Orang Tua dan Manfaat Olahraga
Menyikapi urgensi ini, Wamen Dukbangga Isyana menekankan bahwa peran orang tua sangat krusial. Bukan hanya sekadar menyuruh atau melarang, namun keterlibatan langsung dan menjadi teladan adalah kunci keberhasilan. Orang tua diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai bentuk aktivitas fisik yang menarik. Ini bisa berupa bermain di taman, bersepeda keliling kompleks, berenang, atau bahkan sekadar bermain bola di halaman rumah.
Manfaat olahraga dan aktivitas luar ruang tidak terbatas pada produksi dopamin. Anak-anak juga dapat melatih motorik kasar dan halus mereka, mengembangkan keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya, meningkatkan kreativitas, serta membangun daya tahan tubuh yang lebih kuat. Lebih lanjut, aktivitas fisik secara teratur juga terbukti membantu regulasi emosi anak dan mengurangi tingkat stres atau ketegangan yang mungkin timbul akibat tekanan akademik atau sosial.
Dengan mendorong anak-anak untuk kembali ke alam dan bergerak aktif, orang tua turut menanamkan kebiasaan sehat sejak dini, membentuk generasi yang lebih seimbang, tangguh, dan mampu menghadapi tantangan digital dengan bijak. Pemerintah, melalui kementerian terkait, juga terus berupaya menyediakan fasilitas publik yang mendukung kegiatan luar ruang serta menggalakkan kampanye kesadaran akan bahaya kecanduan gawai, sejalan dengan seruan Wamen Dukbangga Isyana ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda